Dasar :
Kandungan ammonia yang terdapat dalam gas Hidrogen ditentukan dengan
penitaran asam-basa. Gas ammonia ditangkap dengan H2SO4 yang ditambahkan
berlebih sehingga membentuk (NH4)2SO4. Kelebihan asam sulfat dititrasi
dengan NaOH.
Reaksi :
2 NH3 + H2SO4 (Berlebih) → (NH4)2SO4
H2SO4 (Sisa) + 2 NaOH → Na2SO4 + 2 H2O
Alat & Bahan :
1. Alat Wet Gas Meter (WGM) 1. H2SO4 0,02 N
2. Botol Penjerap 2. NaoH 0,02 N
3. Pipet Columetri 10 mL 3. Indikator Merah Metil
4. Labu Semprot 4. Air Murni
5. Multi-Dosimat
Cara Kerja:
1. Dimasukkan Air Murni ke dalam bolot penjerap kurang lebih 150 mL dan
10 mL H2SO4 dan dibilas dengan air hingga tabung penjerap terendam
2. Dilakukan pengambilan contoh gas 50-500 L yang di ukur dengan alat WGM
3. Dibubuhi 5 tetes indikator MM
4. Dilakukan penitaran dengan NaOH hingga dicapai titik akhir berwarna sindur
5. Dilakukan Blanko dengan cara sebagai berikut :
1. Dipipet 10 mL H2SO4 0,02 N ke dalam Erlenmeyer 250 mL
2. Dibubuhi 5 tetes indikator MM
3. Dititar dengan NaOH hingga di capai titik akhir yang berwarna sindur.
Perhitungan :
ppm NH3 = (B-S) x N x 22,414 x 1000 x (273 + t)
273 x V
Keterangan :
B = Volume Penitaran Blanko
S = Volume Penitaran Contoh
N = Normalitas NaOH
22,414 = Tetapan 1 mol gas dengan STP
t = suhu gas saat pengmbilan contoh
V = Volume Ga.
0 komentar:
Posting Komentar