Sample
katoda melting dan drilling masing-masing ditimang sebanyak 5 gram dalam beaker
gelas 100 mL, kemudian ditambahkan HNO3 sebanyak 50 mL. Fungsi
penambahan HNO3 yang bersifat asam kuat dan agen pengoksidasi untuk
melarutkan logam-logam dalam sample dan mengoksidasi logam-logam tersebut.
HNO3
(aq) +
M (s) panas Mx+ (aq) + NO2↑
(g) + H2O (aq)
Larutan
dipanaskan di atas hot plate sampai terdekomposisi sempurna, dimana seluruh
logam telah teroksdasi dengan ditandai hilangnya asap merah kecoklatan (gas NO2). Larutan didinginkan
sampai suhu kamar dan dipindahkan dalam labu ukur 100 mL. Volume larutan ditera
sampai tanda batas dengan pure water yang bebas ion Cl. Bila aquades yang
digunakan terdapat ion Cl maka akanterbentuk endapan AgCl yang akan menyulitkan
proses pengukuran. Kadar Ag dan Fe dalam larutan diukur dengan ICPS. Hasil
pengamatan dapat dilihat sebagai berikut:
Table 7. Kadar
Ag dan Fe dalam Katoda Tembaga
KODE
|
KADAR
Fe
|
KADAR
Ag
|
CAD
|
8.625
|
-
|
CAM1
|
-
|
11.39
|
CAM2
|
-
|
10.41
|
Kadar
Fe diukur dari sample katoda after drilling karena Fe dalam katoda after
melting telah terkontaminasi dengan Fe dari mold saat proses melting. Kadar Ag
diukur dari sample katoda after melting karena homogenitas unsur lebih terjaga.
0 komentar:
Posting Komentar