Cute Onion Club - Onion Head

Connect with Us

Selasa, 02 Oktober 2012

Sejarah perkembangan sistem periodik dari Arab persia sampai Modern

1. Pengelompokan dari ahli kimia Arab dan Persia
Para ahli kimia Arab dan Persia mula-mula mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat
logam dan non logam.

2. Pengelompokan Lavoisier
Antoine Lavoisier (1789) mengelompokkan zat-zat yang dipercaya sebagai unsur
berdasarkan sifat kimianya menjadi gas, logam, non-logam, dan tanah.

3. Pengelompokan Dalton

John Dalton (1808) mengelompokkan zat-zat berupa unsur-unsur (36 unsur)
berdasarkan kenaikan massa atomnya. Hal ini didasarkan pada teorinya bahwa unsur dari
atom yang berbeda mempunya sifat dan massa atom yang berbeda. Massa atom yang
dimaksud adalah perbandingan massa atom terhadap massa atom unsur hidrogen.

4. Pengelompokan Berzelius
Ternyata penentuan massa atom unsur oleh Dalton ditemukan kesalahan, misalnya
massa atom unsur oksigen seharusnya 16 kali massa atom unsur hidrogen. Jons Jacob
Berzelius (1828) berhasil membuat daftar massa atom unsur-usnsur yang akurat. Hal ini
menarik perhatian ilmuan lainnya untuk mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan
massa atom, seperti pengelompokkan Dalton.

5. Triad Döbereiner
Pada tahun 1829, Johann Döbereiner mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan
kemiripan sifat-sifatnya. Tiap kelompok beranggotakan tiga unsur, sehingga disebut triad. Di
dalam triad, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat yang berada diantara unsur ke-1 dan ke-3.
Sebagai contoh, triad yang terdiri dari unsur litium (Li), natrium (Na), dan kalium(K).
Selanjutnya, ternyata massa atom Na merupakan harga rata-rata dari massa atom Li dan K.
Li (massa atom 7)
Na (massa atom 23)
K (massa atom 39)
Massa atom Li + Massa Atom K
Massa atom Na = 7 + 39 +23

6. Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1865, John Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan
kenaikan massa atom. Akan tetapi, dari sifat-sifat unsurnya, ia mengamati adanya
pengulangan atau keperiodikan sifat unsur. Sifat unsur ke-8 mirip dengan sifat unsur ke-1.
Demikian pula sifat unsur ke-9 mirip dengan sifat unsur ke-8. Karena terjadi pengulangan
sifat setelah delapan unsur, maka sistem ini disebut sebagai Hukum Oktaf. Akan, tetapi,
dalam tabel ini masih ada beberapa kotak yang menampung lebih dari satu unsur.

7. Sistem Periodik Meyer
Pada 1864, Lothar Meyer melakukan pengamatan hubungan antara kenaikan massa
atom dengan sifat unsur. Hal ini dilakukan antara lain dengan membuat kurva volume atom
versus fungsi massa atom. Dari kurva tersebut, ia melihat adanya keteraturan dari unsurunsur
dengan sifat yang mirip, misalnya litium (Li), natrium (Na), kalium (K), dan rubidium
(Rb) berada pada titik puncak. Selain itu, pengulangan sifat unsur tidak selalu terjadi setelah
delapan unsur, seperti dinyatakan dalam hukum oktaf.
Pada tahun 1868, Meyer menyusun unsur-unsur tersebut ke dalam suatu tabel
berdasarkan kenaikan massa atom dan pengulangan/keperiodikan sifat fisik dan kimia unsur.
Sistem periodik Meyer disusun berdasarkan kenaikan massa atom secara vertikal.
Pengulangan sifat unsur membentuk kolom-kolom. Unsur-unsur dengan sifat yang mirip
teröetak pada baris yang sama.

8. Sistem Periodik Mendeleev
Ahli kimia Rusia Dmitri Mendeleev mula-mula menoca mengelompokkan unsur-unsur
dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur tersebut. Mendeleev suka
bermain kartu, dan ia menuliskan nama serta massa atom dari setiap unsur pada kartukartu,
kemudian disusun kartu-kartu tersebut menurut kenaikan massa atom.
Dari situlah, tampak adanya pengulangan sifat unsur. Berdasarkan hal tersebut,
dibualah pengelompokan dan pengamatan hal yang tak terduga. Kartu.kartu dari unsurunsur
dengan sifat-sifat yang mirip terletak pada kolom yang sama, misalnya unsur Na dan K
merupakan logam yang sangat reaktif, terletak pada kolom yang sama. Demikian juga
halnya dengan unsur F dan Cl adalah non-logam yang sangat reaktif.
Pada tahun 1869, Mendeleev membuat sistem periodiknya yang pertama. Unsurunsur
dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Unsur-unsur
dengan sifat yang mirip ditempatkan pada kolom yang disebut golongan, sedangkan
pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode.
Pada tahun 1871, Mendeleev memperbaiki sistem periodiknya menyusul munculnya
periodik Meyer. Ia menempatkan unsur-unsur periode 5 berdampingan dengan unsur-unsur
dalam periode 4, misalnya Cu dengan K; unsur-unsur peroide 7 ke periode 6, misalnya Ag
dengan Rb; dan sseterusnya.

9. Sistem Periodik Modern
Dari sistem periodik modern pada gb. 6 tampak bahwa penyusunan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat, menghasilkan keteraturan
pengulangan sifat berupa periode (baris) dan kemiripan sifat berupa golongan (kolom).

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More