Cute Onion Club - Onion Head

Connect with Us

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 05 Desember 2012

Penetapan Bilangan Peroksida

peroksida adalah larutan berair dari hidrogen peroksida (HOOH or H2O2), senyawa yang dijual sebagai disinfektan atau pemutih ringan. Biasanya hidrogen peroksida yang dijual secara komersial adalah larutan encer yang berisi sedikit stabilizer, dalam botol kaca atau polietilena untuk menurunkan tingkat dekomposisi. 6% (w/v) hidrogen peroksida dapat merusak kulit, menimbulkan bisul-bisul putih yang disebabkan oleh gelembung oksigen.
Dalam kimia organik peroksida adalah suatu gugus fungsional dari sebuah molekul organik yang mengandung ikatan tunggal oksigen-oksigen (R-O-O-R'). Jika salah satu dari R atau R' merupakan atom hidrogen, maka senyawa itu disebut hidroperoksida (R-O-O-H). Radikal bebas HOO• disebut juga radikal hidroperoksida, yang dianggap terlibat dalam reaksi pembakaran hidrokarbon di udara.
Peroksida organik juga cenderung terurai membentuk radikal RO•, yang berguna sebagai katalis dalam berbagai reaksi polimerasi, seperti resin poliester yang digunakan dalam glass-reinforced plastic (GRP). MEKP (metil etil keton peroksida) biasanya digunakan untuk tujuan ini.
Dalam kimia anorganik, ion peroksida adalah anion O22−, yang juga memiliki ikatan tunggal oksigen-oksigen. Ion ini bersifat amat basa, dan sering hadir sebagai ketidakmurnian dalam senyawa-senyawa ion. Peroksida murni yang hanya mengandung kation dan anion peroksida, biasanya dibentuk melalui pembakaran logam alkali atau logam alkali tanah di udara atau oksigen. Salah satu contohnya adalah natrium peroksida Na2O2.
Ion perokida mengandung dua elektron lebih banyak daripada molekul oksigen. Menurut teori orbital molekul, kedua elektron ini memenuhi dua orbital π* (orbital antiikatan). Hal ini mengakibatkan lemahnya kekuatan ikatan O-O dalam ion peroksida dan peningkatan panjang ikatannya: Li2O2 memiliki panjang ikatan 130 pm dan BaO2 147 pm. Selain itu, hal ini juga menyebabkan ion peroksida bersifat diamagnetik.
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening, agak lebih kental daripada air, yang merupakan oksidator kuat. Sifat terakhir ini dimanfaatkan manusia sebagai bahan pemutih (bleach), disinfektan, oksidator, dan sebagai bahan bakar roket.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan di dalam industri hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone.
H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun.
Mayoritas pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa reaksi dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida, bahan stabilizer kimia biasanya ditambahkan dengan maksud untuk menghambat laju dekomposisinya. Termasuk dekomposisi yang terjadi selama produk hidrogen peroksida dalam penyimpanan. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan panas. Reaksi dekomposisi eksotermis yang terjadi adalah sebagai berikut:
H2O2 -> H2O + 1/2O2 + 23.45 kcal/mol
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi dekomposisi hidrogen peroksida adalah:
1. Bahan organik tertentu, seperti alkohol dan bensin
2. Katalis, seperti Pd, Fe, Cu, Ni, Cr, Pb, Mn
3. Temperatur, laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida naik sebesar 2.2 x setiap kenaikan 10oC (dalam range temperatur 20-100oC)
4. Permukaan container yang tidak rata (active surface)
5. Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor lainnya
6. Makin tinggi pH (makin basa) laju dekomposisi semakin tinggi
7. Radiasi, terutama radiasi dari sinar dengan panjang gelombang yang pendek
Hidrogen peroksida bisa digunakan sebagai zat pengelantang atau bleaching agent pada industri pulp, kertas, dan tekstil. Senyawa ini juga biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair, industri kimia, pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta industri elektronika (pembuatan PCB).

Jumat, 16 November 2012

Justin bieber dan selena Gomez putus

HUBUNGAN asmara Justin Bieber, 18 tahun,  dengan Selena Gomez, 20 tahun, beberapa kali digosipkan di ujung tanduk.
Namun, baru Jumat (9/11) kemarin waktu setempat kita tahu mereka betulan putus.
Kali ini bukan isapan jempol alias gosip, tapi fakta yang sudah dibenarkan orang-orang dekat Bieber dan Gomez. Dikatakan pula, mereka putus seminggu sebelum beritanya keluar.
Kabar mereka putus pertama muncul di situs E!News yang mengutip sebuah sumber mengatakan jadwal keduanya yang super sibuk membuat mereka susah bertemu untuk membina hubungan asmara. Sesaat setelah kabar mereka putus terungkap, Gomez berkicau di Twitter- nya, “That's a wrap...” yang artinya kira-
kira “selesai sudah.”
Apa ia sedang bicara soal hubunganya dengan Bieber? Lantas, apa mereka putus hanya karena masing-masing terlalu sibuk?

Hollywood Life Minggu (11/11) menanyai sejumlah sumber dekat Bieber dan Gomez untuk mencari tahu apa sebetulnya penyebab mereka putus. Dan jawabannya, bukan semata karena masalah jadwal kerja masing-masing yang padat.
“Dia (Gomez) terlalu dewasa untuk Justin,” bilang sebuah sumber. “Justin masih ingin bersenang-senang dan ingin Selena selalu menemaniya bersenang-senang. Tapi Selena bertingkah seperti ibunya, melarangnya untuk
pergi bersenang-senang, dan bagi Justin, ia (Gomez) jadi membosankan.”
Tanda-tanda hubungan asmara Bieber-Gomez bermasalah juga sudah kelihatan seminggu belakangan. Pada 29 Oktober silam, Bieber mengunggah foto lewat Instagram-nya dengan  keterangan foto “Lingse” (yang diartikan orang itu anagram dari “single”), menjadi pertanda Bieber baru saja putus dari Gomez.
Pada 30 Oktober, Bieber terlihat berada di kampung halaman Gomez di Dallas, Texas. Bieber makan di restoran favoritnya dan Gomez, Hooters di Dallas. Namun, Bieber makan sendirian. Gomez justru tak menemani Bieber saat itu.
Kemudian, saat menghadiri fashion show produk lingerie Victoria Secret pada 7 November kemarin, Bieber diketahui menggoda para model, berfoto dengan mereka, dan dikatakan meminta nomor telepon mereka.
Hollywood Life mencatat, kelakuan Bieber tidak seperti orang yang tengah punya pacar.
Bieber dan Gomez pacaran selama 2 tahun.

Blackberry Curve 9220

BlackBerry Curve 9220 

OS 7.1 menandai 9220 dalam jajaran smartphone BlackBerry baru sebagai yang paling murah. Sistem operasi ini membawa pengembangan fitur yang diberikan RIM.

Curve 9220 memiliki keunggulan pada harga yang terjangkau. Dengan banderol Rp1,999 juta, Anda dapat menghitung jatah belanja ponsel bulan ini. Layanan paket BlackBerry Internet Service (BIS) pun bisa bebas Anda pilih mengingat tarif operator semakin bersaing. 

Kelebihan BlackBerry Curve 9220

Baterai

Daya tahan baterai dapat menjadi pertimbangan Anda untuk membeli Curve 9220. Smartphone ini siap siaga selama 18 hari. OS 7.1 memiliki kemampuan menyimpan daya baterai dengan Battery Saving Mode. 

Hiburan

Musik yang diberikan BlackBerry 9220 dapat didengar dengan jernih dan bass yang mendalam. Apabila bosan dengan koleksi musik yang ada, kini 9220 sudah memberikan fitur radio FM. Anda pun dapat memutar format video 720p.

Bisnis

Versi premium dari Documents To Go dan versi biasa PDF viewer sudah disiapkan pada 9220. Aplikasi ini mampu membantu Anda yang memiliki mobilitas tinggi untuk mengerjakan tugas kantor.

Aplikasi BlackBerry Protect menjadi fitur wajib yang harus Anda tanamkan. Gunakan aplikasi ini untuk menyimpan dan membuat cadangan data penting di komputasi awan (cloud). Aplikasi ini akan berguna ketika Anda kehilangan smartphone.

Kekurangan BlackBerry Curve 9220

Dari semua pertimbangan positif, tentu ada sisi negatif. Konektivitas 3G dipangkas pada 9220. Anda terpaksa hanya dapat mengandalkan GPRS dan EDGE. GPS pun dihapuskan.

Kualitas kamera juga belum ada peningkatan yang signifikan dibanding pendahulunya. Kamera 2 MP kurang peka pada pencahayaan rendah. Bahkan, tidak ada dukungan flashyang dapat membantu kekurangan kamera menangani kondisi gelap. Video pun hanya berkualitas VGA.

RIM membuang fitur menarik BlackBerry Tag yang dapat membagi data dan mengundang kontak hanya dengan menyentuhkan perangkat melalui Near Field Communication (NFC). Bahkan, 9220 gagal mendukung Java atau Adobe Flash. Tidak seperti Gemini, 9220 menghapus tombol media pada bagian atas. 

Rival

Anda dapat membandingkan kemampuan BlackBerry Curve 9220 dengan beberapa perangkat dalam ranah harga serupa seperti Sony Ericsson Xperia Mini dan Samsung Galaxy Mini. Keduanya memiliki OS Android. Anda bisa membuka berbagai aplikasi menarik. Tapi, harus siap kehilangan BBM.

Reaksi beberapa anion

Identifikasi ion bromine - Br-

Ion Br- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika larutan dikocok dengan karbon disulfide, Br2 yang terjadi akan larut dalam karbon disulfide dan warna larutan akan berubah menjadi cokelat.
Reaksinya identifikasinya adalah sebagai berikut:
Cl2(g) + 2Br-(aq) --> 2Cl-(aq) [kuning] + Br2(g)
Br2 larut dalam CS2 à warna cokelat

Identifikasi ion chlorine - Cl-

Ion Cl- dengan larutan perak nitrat terjadi endapan putih, yang larut dalam larutan amoniak.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
Ag+(aq) + Cl-(aq) --> AgCl(s) [putih]
AgCl(s) + 2NH3(aq) --> Ag(NH3)2 + Cl-(aq)

Identifikasi ion karbonat - CO32-

Ion CO32- dengan larutan asam klorida menghasilkan gas karbon dioksida. Jika gas ini dialirkan ke dalam air kapur Ca(OH)2, dapat mengeruhkan air kapur.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
2H+(aq) + CO32-(g) --> H2O(l) + CO2(g)
CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH-(aq) --> CaCO3(s) [putih] + H2O(l)

Identifikasi ion yodida - I-

Ion I- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika dikocok dengan karbon disulfide, I2 yang terjadi larut dalam karbon disulfide dan warna larutan akan berubah menjadi ungu.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
Cl2(g) + 2I-(aq) --> 2Cl-(aq) [kuning] + I2(s)
I2 larut dalam CS2 --> warna ungu

Identifikasi ion nitrat - NO3-

Ion NO3- dengan asam sulfat pekat dan larutan besi(II) sulfat pekat akan menghasilkan suatu cincin cokelat.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3e- --> NO(g) + 2H2O(l)
3Fe2+(aq) --> 3Fe3+(aq) + e-
----------------------------------------------------------------------------
NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3Fe2+(aq) --> NO(g) + 2H2O(l) + 3Fe3+(aq)
NO(g) + Fe2+(aq) --> FeNO2+(aq) [cokelat]

Identifikasi ion pospat - PO43-

Ion PO43- dengan larutan campuran MgCl2, NH4OH, dan NH4Cl (magnesia mixture) menghasilkan endapan putih.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
Mg2+(aq) + NH4OH(aq) + PO43-(aq) --> MgNH4(s) [putih] + OH-(aq)

Identifikasi ion sulfide - S2-

Ion S2- dengan larutan HCl terbentuk gas H2S yang berbau telur busuk. Gas ini jika dikenakan pada kertas saring yang dicelupkan dalam timbale acetate Pb(CH3COO)2 menyebabkan kertas saring berubah menjadi hitam.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
2H+(aq) + S2-(aq) --> H2S(g)
H2S(g) + Pb2+(aq) --> PbS(s) [hitam] + 2H+(aq)

Identifikasi ion sulfite - SO32-

Ion SO32- dengan larutan asam klorida menghasilkan gas SO2. Gas ini dikenakan pada kertas saring yang telah dicelupkan ke dalam larutan kalium bikromat K2Cr2O7 dan asam sulfat. Gas SO2 akan mengubah warna kertas saring ini dari jingga menjadi hijau.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
2H+(aq) + SO32-(aq) --> H2O(l) + SO2(g)
SO2(g) + 2H2O(l) --> SO42-(aq) + 4H+(aq) + 2e- | x 3
Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e- --> 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
-------------------------------------------------------------------------
Cr2O72-(aq) [jingga] + 3SO2(g) + 2H+(aq) --> 2Cr3+(aq) + 3SO42-(aq) + H2O(l)

Identifikasi ion sulfate - SO42-

Ion SO42- dengan larutan barium klorida dan asam klorida menghasilkan endapan putih.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
Ba2+(aq) + SO42-(aq) --> BaSO4(s) [putih]

Kadar Lemak metode soxhlet


            Penetapan Lemak Dengan Metode Soxhlet - Menurut Lehninger (1982) lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat. Lemak merupakan senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena, hexana dan hidrokarbon lainnya. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena lemak  mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut (Herlina  2002).
Dalam mengetahui kadar lemak yang terdapat di bahan pangan dapat dilakukan dengan mengekstraksi lemak. Namun mengekstrak lemak secara murni sangat sulit dilakukan, sebab pada waktu mengekstraksi lemak, akan terekstraksi pula zat-zat yang larut dalam lemak seperti sterol, phospholipid, asam lemak bebas, pigmen karotenoid, khlorofil, dan lain-lain. Pelarut yang digunakan harus bebas dari air (pelarut anhydrous) agar bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak dan keaktivan pelarut tersebut menjadi berkurang.
            Sifat-sifat dari lemak dapat diidentifikasi dengan beberapa metode Terdapat dua metode untuk mengekstraksi lemak yaitu metode ekstraksi kering dan metode ekstraksi basah. Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa mengeluarkan lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang telah kering benar dengan menggunakan pelarut anhydrous. Keuntungan dari dari metode kering ini, praktikum menjadi amat sederhana, bersifat universal dan mempunyai ketepatan yang baik. Kelemahannya metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, pelarut yang digunakan mudah terbakar dan adanya zat lain yang ikut terekstrak sebagai lemak. Pada praktikum penetapan kadar lemak ini digunakan metode ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet.
Tujuan
            Praktikum penetapan lemak kasar dan komponen lipid dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui kadar lemak yang terkandung dalam suatu bahan pangan. Metode yang digunakan tergolong dalam metode ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet
                                                                                    
                                                              METODE SOXHLET
Metode Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu. Ekstraksi dengan pelarut semikontinu memenuhi ruang ekstraksi selama 5 sampai dengan 10 menit dan secara menyeluruh memenuhi sampel kemudian kembali ke tabung pendidihan. Kandungan lemak diukur melalui berat yang hilang dari contoh atau berat lemak yang dipindahkan. Metode ini menggunakan efek perendaman contoh dan tidak menyebabkan penyaluran. Walaupun begiru, metode ini memerlukan waktu yang lebih lama daripada metode kontinu.
Prinsip Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out .
Langkah-langkah dalam metode Soxhlet adalah : menimbang tabung pendidihan ; menuangkan eter anhydrous dalam tabung pendidihan, susun tabung pendidihan, tabung Soxhlet, dan kondensator ; ekstraksi dalam Soxhlet ; mengeringkan tabung pendidihan yang berisi lemak yang terekstraksi pada oven 1000C selama 30 menit ; didinginkan dalam desikator lalu ditimbang.
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 sampai dengan 10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel) , di atas sampel ditutup dengan kapas. Pelarut yang digunakan adalah petroleum spiritus dengan titik didih 60 sampai dengan 80°C. Selanjutnya, labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan petroleum spiritus 60 – 80°C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik. Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak kemudian mulai dipanaskan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju  labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan.
Faktor yang Memengaruhi Kadar Lemak
Faktor-faktor yang memengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut. Dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi didapatkan pada proses ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Sifat antibakteri tertinggi terjadi pada ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat untuk ketiga macam bakteri uji Gram-positif. Semua ekstrak tidak menunjukkan daya hambat yang berarti pada semua bakteri uji Gram-negatif.
Crackers
            Crackers adalah jenis biskuit yang terbuat dari adonan keras melalui proses fermentasi atau pemeraman, berbentuk pipih yang mengarah kepada rasa asin dan renyah, serta bila dipatahkan penampang potongannya berlapis-lapis. Crackers tanpa pemanis merupakan tipe yang paling populer yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti roti dan penggunaanya lebih luas sebagai makanan diet. Ciri-ciri crackers yang baik adalah tekstur yang renyah, tidak keras apabila digigit, tidak hancur, dan mudah mencair apabila dikunyah. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan crackers dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan-bahan yang berfungsi sebagai pengikat dan bahan pelembut tekstur.  Bahan pengikat atau pembentuk adonan yang kuat adalah tepung terigu, air, dan garam, sedangkan bahan-bahan yang berfungsi sebagai pelembut tekstur adalah gula, mentega, dan leavening agent (baking powder) sebagai bahan pengembang.
Tabel 1 Syarat mutu biskuit (SNI 01-2973-1992)
Komponen
Syarat Mutu
Air
Maks 5%
Protein
Min 9%
Lemak
Min 9.5%
Karbohidrat
Min 70%
Abu
Maks 1.5%
Logam berbahaya
Negatif
Serat kasar
Maks 0.5%
Kalori (per 100 gr)
Min 400
Jenis tepung
Terigu
Bau dan Rasa
Normal,tidak tengik
Warna
Normal
                           
Pelarut Heksana
n-Heksana adalah bahan kimia yang terbuat dari minyak mentah. Normal heksana tidak berwarna dan memiliki bau yang tajam. Bahan ini mudah terbakar dan uapnya bersifat eksplosif. Kebanyakan heksana digunakan pada industri sebagai pelarut. Pelarut yang menggunakan n-heksana bisanya digunakan untuk mengestrak minyak sayuran dari hasil pertanian, seperti kedelai. Pelarut ini juga digunakan sebagai agen pembersih pada percetakan, tekstil, furniture, dan industri pembuatan sepatu. Heksana larut hanya pada air. Kebanyakan  n-heksana yang tumpah di air akan mengapung ke permukaan dimana heksana akan menguap ke udara.

Rabu, 31 Oktober 2012

Bilangan Asam



Bahan pangan yang tersedia di alam tersusun atas unsur kimia seperti karbon (C), hydrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), sulfur (S), phosphor (P), dan lain-lain.  Setiap bahan pangan mempunyai susunan kimia yang berbeda-beda dan mengandung zat gizi yang bervariasi yang banyak jumlahnya. Lemak merupakan suatu kelompok senyawa yang heterogen, tetapi mempunyai kesamaan sifat kelarutannya. Lemak umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter dan petroleum eter. Berat jenisnya lebih rendah daripada air. Yang tergolong sebagai lemak adalah lemak netral atau trigliserida dan lilin. Sterol, fosfolipid, ester asam lemak dan yang termasuk turunan lemak. Trigliserida adalah bentuk utama lemak, baik di dalam tubuh manusia maupun di dalam bahan pangan. Secara kimia, trigliserida terdiri atas 3 asam lemak yang melekat pada gliserol dan ikatan ester. Lemak (padat) pada umumnya mengandung mengandung asam lemak jenuh (lemak yang berikatan rangkap tinggi, sedangkan minyak (cair) tingkat ketidakjenuhannya tinggi berarti banyak mengandung asam lemak berikatan rangkap sehingga cenderung mudah teroksidasi, kecuali minyak kelapa kandungan asam lemak tidak jenuhnya rendah. Semakin panjang rantai atom karbon asam, akan semakin tinggi ketidakjenuhannya dan sifat fisik asam lemak ini cenderung semakin encer (Widyaningsih, 2004).
Bilangan asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas serta dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah milligram KOH 0,1 N yang digunakan untuk mrnrtralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak. Derajat asam adalah banyaknya milliliter KOH 0,1 N yang diperlukan untuk menetralkan 100 gram minyak atau lemak (Ketaren, 2005). Sedangkan menurut Sumardi dan Hardoko (1992) bilangan asam lemak bebas adalah banyaknya basa dalam ml ekuivalen yang diperlukan untuk menetralkan 100 gram contoh yang ditentukan.
Angka FFA adalah indikasi dari jumlah ketengikan hidrolitik kandungan/kadar FFA yang ditentukan dengan titrasi alkali standar. Penentuan angka FFA harus ditetapkan untuk tiap spesies ikan, dimana batas maksimumnya akan berubah-ubah tergantung dalam tiap ikatannya.


Karakteristik
Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan kedalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat ketidak jenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan iod (iodine value), maka minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils karena bilangan iod minyak tersebut berkisar antara 7,5 hingga 10,5 (Ketaren, 2008).
            Minyak kelapa mengandung 84% trigliserida, sterol yang terdapat dalam minyak nabati disebut phitosterol dan mempunyai dua isomer yaitu beta sitosterol (C29H50O) dan stigmasterol (C29H48O). Sterol bersifat sebagai stabilizer dalam minyak. Tokoferol mempunyai 3 isomer yaitu α-tokoferol (titik cair 158-160 0C); α, β – tokoferol (titik cair 138 – 140 0C); dan β – tokoferol. (Muchtadi dan Sugiyono, 1992).
                                                                                     
Kandungan jenis minyak kelapa tersusun atas unsure-unsur C, H, dan O. Minyak sawit terdiri atas fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang seimbang. Penyusun fraksi padat terdiri atas asam lemak jenuh, antara lain asam miristat (1%), asam palmitat (45%) dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair tersusun atas asam lemak tak jenuh yang terdiri dari asam oleat (39%), dan asam linoleat 11% (Silviana, 2008).
Proses penyaringan minyak kelapa sawit sebanyak 2 kali (pengambilan lapisan minyak jenuh) menyebabkan kandungan asam tak jenuh menjadi lebih tinggi. Tingginya kandungan asam lemak tak jenuh menyebabkan minyak menjadi mudah rusak oleh proses penggorengan karena selama proses menggoreng, minyak akan dipanaskan secara terus menerus pada suhu tinggi serta terjadinya kontak dengan oksigen dari udara luar yang memudahkan terjadinya oksidasi pada minyak  (Sartika, 2009).

Prinsip Metode Analisa
Menurut Herlina (2002) angka asam menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang terdapat dalam suatu lemak atau minyak. Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram NaOH yang dibutuhkan asam lemakbebas yang terdapat dalam satu gram lemak atau minyak.
            Asam  
Menurut Sudarmadji, et. al., (2007), cara penentuan minyak atau lemak sebanyak 10 -20 gram ditambahkan 50 ml alkohol netral 95% kemudian dipanaskan 10 menit dalam penangas air sambil diaduk dan ditutup pendingin balik. Alkohol berfungsi untuk melarutkan asam lemak. Setelah didinginkan kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N menggunakan indikator phenolphathalein sampai tepat warna merah jambu.
Angka asam
Menurut Widjanarko (1996) lemak atau minyak dilarutkan dalam alcohol 95% dan dipanaskan selama 10 menit diatas penangas air sambil diaduk dan ditutup dengan pendingin balik, setelah dingin asam lemak bebas dititrasi dengan KOH dengan indikator pp sampai merah jambu.
Angka asam

 Lemak dan Minyak
            Lemak merupakan pangan yang berenergi tinggi, setiap gramnya member lebih banyak energi daripada karbohidrat atau protein. Lemak juga merupakan makanan cadangan di dalam tubuh, karena kelebihan karbohidrat diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan adipose. Lemak terutama terdiri atas trigliserida tetapi juga mengandung kolestrol, yang diduga mempunyai hubungan dengan penyakit jantung dan asam-asam lemak esensial yaitu linoleat dan asam arakhidonat (Buckle, et al, 2007).
Lemak atau minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu, lemak dan minyak juga merupakan sumber energy yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein (Winarno, 2002). Sedangkan menurut Sediaoetama (2008), lemak adalah sekelompok ikatan yang terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak) seperti petroleum eter, benzene, lemak, yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair pada suhu kamar.
Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Angka nabati terdapat dalam buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman dan sayur-sayuran. Dalam jaringan hewan, lemak terdapat diseluruh badan, tetapi jumlah terbanyak dalam jaringan adipose dan tulang sumsum trigeliserida dapat berwujud padat atau cair. Hal ini tergantung dari komposisi asam lemak yang menyusunnya. Sebagian besar minyak nabati berbentuk cair karena mengandung sujumlah asam lemak tidak jenuh, yaitu oleat, linoleat atau asam linoleat dengan titik cair yang rendah. Lemak hewani pada umunya berbentuk padat pada suhu kamar karena banyak mengandung asam lemak jenuh misalnya asam polimitat dan stearat yang mempunyai titik cair lebih tinggi (Ketaren, 2008).
Dalam proses pembentukannya, trigliserida merupakan hasil proses kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam-asam lemak (umumnya ketiga asam lemak berbeda-beda) yang membentuk satu molekul trigliserida dan tiga molekul air.
                                                            O
H2C – OH       HOOCR1           H2C – O – C – R1
                                                                                O
HC – OH      + HOOCR2        HC – O –C –R2           + 3 H2O
                                                               O
H2C – OH       HOOCR3        H2C – O – C – R3
Gliserol                        asam lemak    trigliserida              air
Kalau R1 = R2 = R3 maka trigliserida yang terbentuk disebut trigliserida sederhana (simple triglyceride) sebaliknya berbeda disebut trigliserida campuran (mixed trigliseride

 Hubungan Asam Lemak Bebas dengan Kualitas
            Menurut Ketaren (2008) lema dengan kadar asam lemak bebas lebih besar dari 1%. Jika dicicipi akan terasa membentuk film pada permukaan lidah dan tidak berbau tengik. Namun intensitasnya tidak bertambah dengan bertambahnya jumlah asam lemak bebas. Asam lemak bebas, walaupun berada dalam jumlah kecil mengakibatkan rasa tidak lezat. Hal ini berlaku pada lemak yang mengandung asam lemak tidak dapat menguap dengan jumlah atom 5 lebih besar dari 14 (5 > 14).
Penentuan kualitas minyak (murni) sebagai bahan makanan yang berkaitan dengan proses ekstraksinya, atau ada tidaknya perlakuan pemurnian lanjutan misalnya penjernihan (refining), penghilangan bau (deodorizing), penghilangan warna (bleaching), dan sebagainya. Penentuan tingkat kemurnian minyak ini sangat berhubungan erat dengan kekuatan daya simpanya, sifat gorengannya, baunya maupun rasanya. Tolok ukur kualitas ini termasuk angka asam lemak bebas (Free Fatty Acids atau FFA), bilangan peroksida, tingkat ketegikan dan kadar air
Prinsip Kerja Bahan
Indikator PP
            Indikator PP adalah indikator perubahan warna dengan ditandai tepat hilangnya warna merah. Cara pembuatan indikator PP adalah 1 gram Penophatalein dalam 100 ml alkohol
 KOH
            KOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa agar mempermudah reaksi dengan basa sehingga terbentuk. Cara pembuatan KOH adalah KOH sebanyak 6,5 gram dilarutkan dalam aquadest hingga 1 L

Sabtu, 13 Oktober 2012

Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan, yaitu:

Berdasarkan kejenuhannya (ikatan rangkap):
a.   asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. (http://ksupointer.com) Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat. Misalnya,
Asam butirat, CH3(CH2)2CO2H
Asam palmitat, CH3(CH2)14CO2H dan
Asam stearat, CH3(CH2)16CO2H
b.   asam lemak tidak jenuh
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung berbentuk lemak. Misalnya,
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat)
CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H (asam oleat)
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam linoleat)
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2) 7CO2H (asam linolenat)

1.     Berdasarkan sumbernya, minyak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.   minyak yang berasal dari hewan (minyak hewani) dan
b.   minyak yang berasal dari tumbuhan (minyak nabati).
Pada umumnya minyak lebih banyak terkandung dalam tumbuhan, sedangkan hewan mengandung lemak dalam jumlah yang lebih banyak. Minyak yang diperoleh dari berbagai sumber memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda. Menurut Buckel (1985:328), sifat-sifat minyak antara lain sebagai berikut: tidak larut dalam air karena adanya asam lemak yang berantai karbon panjang dan tidak adanya gugus polar, viskositas bertambah dengan bertambahnya rantai karbon, titik cair minyak ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu rantai hidrokarbon, yaitu makin pendek rantai asam lemak penyusunnya, makin rendah titik cair suatu minyak.

2.   Berdasarkan sifat mengering, lemak dan minyak diklasifikasikan menjadi:
a.   Minyak tidak mongering (no-dryng oil)
b.   Minyak setengah mengering (semi-drying oil), yaitu minyak yang mempunyai daya mengering lebih lambat, misalnya minyak biji kapas.
c.   Minyak mengering (drying-oil), yaitu minyak yang mempunyai sifat dapat mengering jika mengalami oksidasi, dan akan berubah menjadi lapisan tebal, bersifat kental dan membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di udara terbuka.http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8189924633179688834#editor/target=post;postID=2689046527688213504

Selasa, 09 Oktober 2012

Penetapan Pemisahan dan identifikasi kation golongan V

IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN V
Kation-kation pada golongan ini tidak mengendap dengan reagen-reagen golongan sebelumnya. Namun pada golongan ini tidak ada reagen umumnya. Reaksi golongan : kation-kation pada golongan lima tidak bereaksi pada asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida atau (jika ada garam-garam amonium) dengan amonium karbonat. Rfeaksi-reaksi khusus atau uji mnyala dapat dipakai untuk mengidentiofikasi kation-kation pada golongan ini.
Dari kation-kation golongan ini, magnesium memperlihatkan reaksi-reaksi yang serupa dengan reaksi-reaksi dari kation-kation pada golongan empat. Namun, magnesium karbonat dengan adanya garam amonium, larut, maka dalam pengerjaan analisis sistematis, magnesium tidak akan mengendap bersama kation golongan ke empat.
A. Magnesium, Mg
Magnesium adalah logam putih yang dapat ditempa dan liat. Logam ini mudah twerbakar di udara atau oksigen dengan cahaya putih yang berkilat membentuk MgO dan sedikit Mg2¬N¬2. Logam ini terurai oleh air pada suhu biasa, tetapi pada titk didih air berlangsung dengan cepat. Mg mudah larut dalam asam dan membebaskan hidrogen.
B.Kalium, K
Kalium adalah logam putih-perak yang lunak. Tidak berubah di udara yang kering, tetapi mudah dioksidasi dalam udara basah yang mula-mula menjadi film yang biru. Logam itu menguraikan air dengan dahsyat, sambil melepaskan hidrogen dan terbakar dengan nyala lembayung. Kaliumj biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Garam-garam kalium mengandung kation monovalen K+. Garam-garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna.
C. Natrium, Na
Natrium adalah logam putih-perak yang lunak. Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hidrogen.

PEMISAHAN KATION-KATION GOLONGAN IV DAN V
Kation-kation golongan IV tidak dapat diendapkan langsung dari filtrat yang diperoleh setelah pengendapan golongan IIIB karena sudah mengandung garam-garam ammonium dalam konsentrasi yang tinggi. Walaupun demikian hal ini perlu dipertahankan sewaktu golongan IIIA diendapkan, untuk mencegah pengendapan magnesium hidroksida bersama-sama golongan ini. Namun ada juga kerugian yang ditimbulkan dari hal ini yaitu akan mencegah pengendapan secara kuantitatif dari karbonat-karbonat alkali tanah karena ion-ion ammonium akan mengurangi konsentrasi ion-ion karbonat dalam larutan.
Terkadang ada juga beberapa saran dari buku untuk menghilangkan garam-garam ammonium hanya dengan sublimasi saja. Hal ini dapat dilakukan dengan menguapkan filtrat yang telah diasamkan di atas penangas air dan dilanjutkan dengan memanaskan residu pada suhu yang lebih tinggi sampai uap putih garam-garam ammonium berhenti keluar. Namun jauh lebih mudah untuk menghilangkan garam-garam ammonium dengan asam nitrat pekat.
NH4+ + HNO3 N2O + 2 H2O + H+
Reaksi ini berjalan pada suhu yang lebih rendah daripada yang diperlukan untuk meguapkan garam-garam ammonium.
Namun sejumlah kecil ion ammonium harus selalu ada, gunanya untuk mencegah pengendapan magnesium. Maka sejumlah kecil ammonium klorida ditambahkan setelah garam-garam ammonium dihilangkan.
Ketika mengendapkan SrCO3 dan/atau CaCO3 dalam pemisahan adalah dengan memakai sedikit NaCO3 ketimbang (NH4)2CO3. Sekali karbonat-karnonat telah diendapkan dan disaring . Untuk ini ada dua metode yang diuraikan.
1.Metode sulfat dapat digunakan dala semua keadaan
2.Metode nitart berdasarkan atas suatu fenomena yang tidak biasa yaitu penggraman strontium nitrat dengan asam nitrat.
·        Pemisahan kation-kation golongan IV dengan metode sulfat
Endapan yang didapatkan dicuci dengan air panas. Larutkan endapan dala 5 ml asam asetat 2M yang panas dengan menuangkannya dalam kertas saring. Lakukan uji K2CrO4 terhadap Ba. Endapan kuning menunjukkan adanya Ba.
Jika Ba ada. Panaskan sisa larutan sampai mendidih dan tambahkan K2CrO4 berlebihan. Saring dan cuci dengan air panas. Kemudian jadikan basa dengan menambahkan (NH4)2CO3 berlebihan. endapan putih menandakan adanya SrCO3.
Bila Ba tidak ada, buang bagian yang dipakai untuk menguji terhadap barium, dan pergunakan sisa larutan setelah didihkan selama 1 menit untuk mengusir CO2, digunakan untuk menguji striontium dan kalsium.
Dengan menambahkan (NH4)2SO4 jenuh dan dipanaskan SrSO4 sebagian besar mengendap setelah didiamkan. Penambahan NA2S2O3 manambah kalarutan CaSO4 dan akan mengurangi kopresipitasi dengan SrSO4.
Dalam prosedur lain yang memakai trietanolamina dan larutan (NH4)2SO4 jenuh ada kemungkinan ion kompleks  heksokistrietanolaminokalsium (II) terbentuk dan hanya sedikit sekali CaSO4 diendapkan
Kalsium mudah diidentifikasi dengan mengendapkan sebagai CaC2O4 disusul dengan uji nyala
Begitulah seterusnya untuk melakukan uji setiap kation yang kemungkinannya terkandung. Pada proses pemisahan terdapat fungsi asam asetat yang gunanya untuk mengubah sebagian dari kelarutan yang tida tercapai
·        Pemisahan kation-kation golongan IV dengan metode nitrat
Tidak begitu jauh berbeda dengan metode sebelumnya. Endapan juga dicuci dengan air panas. Hanya saja dalam prosesnya digunakan asam nitrat 83%, maka karbonat-karbonat yang tadi diubah menjadi nitrat-nitrat. Sr(NO3)2 tidak larut dalam suasana ini sedangkan Ca(NO3)2 melarut. adanya Sr dinyatakan dengan uji nyala. Setelah filtrat diuapkan dengan perlahan untuk menghilangkan HNO3 diperoleh Ca(NO3)2. Yang terakhir dilarutkan dalam air, dijadikan amonikal lalu ditambahkan dengan (NH4)2C2O4 biarCaC2O4 mengendap.
Dari sinilah diketahui kandungan kation-kation apa saja yang terkandung di dalam sampel.Dengan begitu hal ini sudah dapat dikatakan pemisahan kation-kation dari suatu sampel. proses untuk pemisahan dan ciri-ciri yang dari sebuah kation dapat diketahui.
Sedangkan untuk kation-kation golongan V tidak memiliki reagen apapun.Karena dalam proses pemisahannya tidak digunakan reagen spesifik. Walaupun demikian, kita tetap dapat menentukan kandungan sampel tersebut, apakah mengandung kation-kation dari golongan V atau tidak.
Sampel yang didapatkan ditambah dengan NH4OH dan (NH4)2CO3, kemudian dipanaskan dan disentrifuge. Maka akan didapatkan endapan golongan empat dan sentrat golongan V. Endapan ayng terbentuk berwarna putih. Pada endapan ditambahkan CH3COOH kemudian diambil sebagian untuk menguji adanya Ba. Caranya ditambahkan K2CrO4. Jika sample mengandung Ba, maka akan terbentuk endapan berwarna merah jingga. Tetapi kami tidak mendapatkan endapan. Kemudian sisa larutan tadi ditambahkan ammonium asetat dan kalium kromat. Dipnaskan dan sentrifuge. Maka akan terdapat endapan dan sentrat. Endapan mungkin mengandung Ba. Untuk mengujinya dilakukan uji nyala. Tetapi kami tidak mengerjakannya karena tidak ada alat.
Untuk sentrat, mungkin mengandung Sr, Ca, dan Mg. Filtrat ditambahkan ammonium dan etanol. Jika mengandung Sr, maka akan didapatkan endapan. Tetapi kami tidak mendapatkan endapan. Berarti sample kami tidak mengandung Sr. Untuk filtrtnya, ditambahkan H2O dan H2C2O4. Panaskan dan sentrifuge. Jika mengandung Ca, maka akan terdapat endapan. Tetapi kami tidak mendapatkan endapan. Tetapi menurut asisten sample kami mengandung Ca. Berarti terjadi kesalahan ketika menambahkan reagen. Kemudian pada sentrat ditambahkan dengan N2HPO4 dan NH4OH. Jika mengandung Mg maka akan didapatkan endapan putih. Dan kami mendapatkan endapan putih. Berarti pada sample mengandung Mg.
Untuk menguji golongan V, pada sample awal diuji NH4. Caranya dengan kertas lakmus merah. Jika mengandung NH4, warna lakmus merah berubah menjadi biru. Tetapi kertas lakmus kami tidak berubah warna. Padahal menurut asisten, sample kami mengandung NH4. Kemudian sentrat golongan V tadi, diuji apakah mengandung K atau tidak. Caranya larutan ditambahkan Na Cobalthy nitrit dan 2 tetes asam asetat. Jika mengandung K, maka akan terdapat endapan kuning. Tetapi kami tidak mendapatkan endapan. Berati pada sample kami tidak mengandung K

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More