Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang
sering kali ditemui dalam masalah-masalah praktis statistika. Uji-t termasuk
dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam
pengujian hipotesis., uji-t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance
(ragam) populasi tidak diketahui.Uji-t adalah salah satu uji yang digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari
dua buah mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). (Hartono,
2008)
Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang
digunakan untuk pengujian hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk
pengujian hipotesis 2-sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency)
sampel yang digunakan (khusus bagi uji-t dengan 2-sampel), maka uji-t dibagi
lagi menjadi 2, yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent) dan uji-t untuk
sampel berpasangan (paired).
Dalam lingkup uji-t untuk pengujian hipotesis
2-sampel bebas, maka ada 1 hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu apakah
ragam populasi (ingat: ragam populasi, bukan ragam sampel) diasumsikan homogen
(sama) atau tidak. Bila ragam populasi diasumsikan sama, maka uji-t yang
digunakan adalah uji-t dengan asumsi ragam homogen, sedangkan bila ragam
populasi dari 2-sampel tersebut tidak diasumsikan homogen, maka yang lebih
tepat adalah menggunakan uji-t dengan asumsi ragam tidak homogen. Uji-t dengan
ragam homogen dan tidak homogen memiliki rumus hitung yang berbeda. Oleh karena
itulah, apabila uji-t hendak digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis
terhadap 2-sampel, maka harus dilakukan pengujian mengenai asumsi kehomogenan
ragam populasi terlebih dahulu dengan menggunakan uji-F.
Uji-t berpasangan (paired
t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang
digunakan tidak bebas (berpasangan). Uji-t ini membandingkan satu
kumpulan pengukuran yang kedua dari contoh yang sama. Uji ini sering digunakan
untuk membandingkan skor “sebelum” dan “sesudah” percobaan untuk menentukan
apakah perubahan nyata telah terjadi. Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada
kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah
perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama,
peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data
dari perlakuan pertama(sebelum) dan data dari perlakuan kedua
(sesudah). Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol,
yaitu tidak memberikan perlakuan
sama sekali terhadap objek
penelitian. Misal pada penelitian mengenai
efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama, peneliti
menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek
penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat.
Dengan demikian, performance obat
dapat diketahui dengan cara membandingkan
kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan obat.
Kapan Uji-t Berpasangan digunakan :
Dalam melakukan pemilihan uji, seorang peneliti
harus memeperhatikan beberapa aspek yang menjadi syarat sebuah uji itu
digunakan. Peneliti tidak boleh sembarangan dalam meilih uji, sehingga sesuai
dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi untuk menggunakan Uji-t Berpasangan. Dalam hal ini untuk Uji Komparasi
antar dua nilai pengamatan berpasangan, (paired) misalnya sebelum dan
sesudah (Pretest & postest) di gunakan pada :
- satu sampel (setiap elemen ada 2 pengamatan)
- Data kuantitatif (interval – rasio)
0 komentar:
Posting Komentar