Berdasarkan kejenuhannya (ikatan rangkap):
a. asam lemak jenuh
Asam
lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada
rantai hidrokarbonnya. (http://ksupointer.com) Asam lemak jenuh
mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya
tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat. Misalnya,
Asam butirat, CH3(CH2)2CO2H
Asam palmitat, CH3(CH2)14CO2H dan
Asam stearat, CH3(CH2)16CO2H
b. asam lemak tidak jenuh
Asam
lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan
rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu
ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini
disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat)
cenderung berbentuk minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung
berbentuk lemak. Misalnya,
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat)
CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H (asam oleat)
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam linoleat)
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2) 7CO2H (asam linolenat)
1. Berdasarkan sumbernya, minyak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. minyak yang berasal dari hewan (minyak hewani) dan
b. minyak yang berasal dari tumbuhan (minyak nabati).
Pada
umumnya minyak lebih banyak terkandung dalam tumbuhan, sedangkan hewan
mengandung lemak dalam jumlah yang lebih banyak. Minyak yang diperoleh
dari berbagai sumber memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda.
Menurut Buckel (1985:328), sifat-sifat minyak antara lain sebagai
berikut: tidak larut dalam air karena adanya asam lemak yang berantai
karbon panjang dan tidak adanya gugus polar, viskositas bertambah dengan
bertambahnya rantai karbon, titik cair minyak ditentukan oleh beberapa
faktor, salah satunya yaitu rantai hidrokarbon, yaitu makin pendek
rantai asam lemak penyusunnya, makin rendah titik cair suatu minyak.
2. Berdasarkan sifat mengering, lemak dan minyak diklasifikasikan menjadi:
a. Minyak tidak mongering (no-dryng oil)
b. Minyak
setengah mengering (semi-drying oil), yaitu minyak yang mempunyai daya
mengering lebih lambat, misalnya minyak biji kapas.
c. Minyak
mengering (drying-oil), yaitu minyak yang mempunyai sifat dapat
mengering jika mengalami oksidasi, dan akan berubah menjadi lapisan
tebal, bersifat kental dan membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di
udara terbuka.http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8189924633179688834#editor/target=post;postID=2689046527688213504
0 komentar:
Posting Komentar