percobaan penetapan kadar magnesium menggunakan prinsip titrasi langsung. 10 ml MgSO4ditambahkan dengan 15 ml aquades. Aquades yang ditambahkan kedalam ion Mg berfungsi untuk memudahkan dalam mengamati titik akhir titrasi, karena larutan yang digunakan sangat sedikit. Selain itu aquades juga sebagai pelarut EDTA.
Mg+2 + 2H2O Mg(OH)2 + 2H+
Pada percobaan, digunakan larutan buffer pada pH 10. Fungsi dari larutan buffer ini adalah untuk menjaga terjadinya perubahan pH besar
dalam titrasi karena harga pH dapat mempengaruhi panjang daerah kesetaraan dan selang peralihan warna indikator pada saat titrasi. Dengan larutan buffer pH 10, maka akan diperoleh kadar Mg selama titrasi. Secara normal, larutan dari ion logam yang akan dititrasi dengan EDTA disangga sehingga pH nya konstan meskipun terjadi pelepasan H
3O
+ ketika kompleks terbentuk. Untuk itu biasanya ada dasar yang jelas untuk penentuan K
eff, dan dengan nilai ini mudah untuk menghitung kurva titrasi, sehingga perhitungan kelayakan dapat dibuat sama seperti dalam kasus titrasi asam-basa. pH pada umumnya dibuat dengan nilai serendah mungkin yang konsisten dengan kelayakan. Pada pH tinggi banyak ion logam cenderung untuk terhidrolisis dan bahkan mengendap sebagai hidroksida. Dalam kelayakan titrasi, konsentrasi dari kation dipertahankan rendah, yaitu dari 0,010 sampai 0,0010 M, demi mengurangi kemungkinan pengendapan.
Volume EDTA yang didapat dikonversikan dengan mg Mg, yaitu 1 ml EDTA 0,01 M ≈ 2,432 mg Mg, sehingga rata-rata kadar magnesium yang didapat dalam percobaan ini adalah 14,592 mg Mg
.
Mg(OH)2 + 2H+ + H In-2 MgIn- + 2H2O
( biru ) ( merah )
MgIn - + H4Y-2 MgY2- + H+ + H In-2
( EDTA ) ( tidak berwarna ) ( biru )
Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar