Cute Onion Club - Onion Head

Connect with Us

Sabtu, 28 April 2012

Bakteri E.coli


1. Patogenitas
E. Coli merupakan flora normal diusus. Bakteri ini banyak didapatkan diusus bagian ileococal dan makin kea rah proximal dan distal. Habitatnya adalah traetus digestifus dari manusia atau binatang tanah, sampah dan air.
E. Coli menyebabkan penyakit terhadap manusia yang disebut infantile diarrhea dan disebut juga epidemic diarrhea
2. Resistensi
E. Coli mati pada pemanasan pada suhu 600C, selama 30menit, tetapi ada juga yang resisten. Dalam media pada suhu kamar, kuman dapat bertahan selama 1 minggu. Beberapa strain E. Coli dapat bertahan hibup dalam es selama 6 bulan. Dan peka terhadap desinfektan dan kepekaanya sama dengan streptococcus dan staphylococcus.
3. Struktur Antigen
Mudah berubah menurut perubahan koloni
Ada 3 macam antigen :
A. Antigen –O yang bersifat tahan panas atau terstabil
B. Antigen –H yang bersifat tidak tahan panas atau termolabil dan rusak pada suhu 100 0C.
C. Antigen –K atau envelop antigen
Sepekan terakhir ini warga Eropa, khususnya di Jerman digemparkan oleh wabah bakteri Escherichia coli (E.coli). Akibat terkontaminasi bakteri ini, 17 orang tewas dan 1500 lainnya harus menjalani perawatan serius.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menegaskan wabah ini karena strain baru bakteri E.coli. Wabah ini tercatat sebagai wabah terbesar ketiga dalam sejarah. Bakteri ini diduga berasal dari sayuran yang diimpor dari Spanyol. Rusia pun sudah melarang impor sayuran dari kawasan Eropa Barat.
Inilah beberapa fakta tentang E.coli:
*Bakteri ini merupakan bakteri merupakan bakteri dalam bentuk tertentu yang menghasilkan toksin Shiga yang sangat kuat. Bisa membuat orang sakit bahkan bisa mematikan. Jenisnya cukup banyak, lebih dari 700 jenis yang diketahui dan beberapa yang berbahaya.
* Bakteri ini ditemukan pertama kali pada 1885, namun tak sampai tahun 1935 ditemukan strain tertentu yang menyebabkan penyakit yang parah. Orang yang terkontaminasi butuh waktu dua hingga tiga minggu dari waktu kontaminasi dengan saat konfirmasi diagnosis.
* Gejala terkena infeksi E.coli yakni diare (bisa berdarah atau tidak),mual, muntah, dan sakit perut. Gejalanya mirip dengan keracunan makanan namun bisa terlihat dalam waktu satu minggu.
* Bakteri ini sering ditemukan pada daging sapi, buah-buahan, sayuran dan air. Umumnya air yang terkontaminasi dapat ditelusuri ke pengolahan limbah atau air yang terkontaminasi kotoran.
* Pusat Pengendali Penyakit Amerika Serikat mengatakan terdapat 60 kasus kematian yang terkait E.coli tiap tahunnya dari dua ribu rumah sakit. Di negara ini dalam lima tahun terakhir terjadi wabah E.coli dari daging sapi, bayam, pizza, adonan kue, selada, keju, kacang hazel dan bologna.
* Wabah ini akan terjadi dalam sementara waktu. Kunci untuk menghentikan penyebaran dengan mengidentifikasi sumber infeksi dan menghilangkannya.
* Salah satu usaha terbaik mencegah kontaminasi bakteri ini dengan memasak makanan hingga matang. Panas akan membunuh bakteri E.coli di makanan.
* Binatang peliharaan juga bisa terkena infeksi. Mereka biasanya akan mengalami inkontinensia, nyeri, dan sering berperlilaku aneh. Jika tinja atau kencing hewan peliharaan anda berdarah, segera bawa ke dokter hewan. Bisa jadi hewan anda terinfeksi E.coli atau penyakit serius lainnya.
* Bakteri E.coli akhir-akhir ini dikaitkan dengan hewan peliharaan, pertanian atau pameran binatang dengan penyakit anak-anak. Pastikan agar mereka memakai alas kaki dan pakaian yang terlindung dari bakteri dan cuci tangan setelah memegang hewan atau bermain di tempat tersebut.
E. coli (Escherichia coli) merupakan kuman yang menyebabkan diare terutama pada negara – negara dengan tingkat sanitasi (kebersihan) kurang. Penularan/penyebaran dari E. coli terjadi karena makanan/minuman yang tercemar tinja yang mengandung E. coli. E. coli sebenarnya merupakan flora normal usus. Selain dapat menyebabkan diare, E. coli juga merupakan salah satu penyebab infeksi saluran kemih, infeksi nosokomial (infeksi yang terjadi di Rumah Sakit), dll. 

Sebagai penyebab infeksi enterik (infeksi usus), terdapat 6 jenis tipe E. coli, yaitu :
1.    Enterotoxigenic E. coli (ETEC) yang merupakan penyebab diare pada orang yang mengadakan perjalanan (travellers).
2.    Enteropathogenic E. coli (EPEC) merupakan penyebab diare pada masa kanak – kanak.
3.    Enteroinvasive E. coli (EIEC) menyebabkan disentri seperti Shigella .
4.    Enterohemorrhagic E. coli (EHEC) penyebab kolitis hemoragik atau HUS (hemolytic - uremic syndrome).
5.    Enteroaggregative E. coli (EAggEC) berhubungan dengan diare persisten (terus menerus) pada anak di negara – negara berkembang.
6.    Enteroadherent E. coli (EAEC) merupakan penyebab diare pada anak dan travellers di Mexico dan Afrika Utara.
ETEC, EPEC, EaggEC, dan EAEC berkoloni di usus halus sedangkan EIEC dan EHEC berkoloni di usus besar.
Pada negara tropis, EPEC merupakan penyebab terpenting diare pada masa kanak – kanak. ETEC menyebabkan 11 – 15% kasus diare pada travellers yang mengunjungi negara berkembang dan 30 – 45% penyebab diare pada orang yang mengunjungi Mexico.

Infeksi saluran kemih merupakan tempat paling sering dari infeksi E. coli dan lebih dari 90% infeksi saluran kemih yang tidak terkomplikasi disebabkan oleh infeksi E. coli. 50% wanita pernah mengalami minimal 1 kali infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan adanya perbedaan struktur anatomis dan perubahan saat masa pubertas, kehamilan, dan saat melahirkan. Namun, saat neonatus (bayi yang baru lahir), infeksi saluran kemih akibat E. coli lebih sering terjadi pada bayi laki – laki dibandingkan dengan bayi perempuan. Untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih pada bayi laki – laki dapat dilakukan penyunatan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More