peroksida adalah larutan berair dari hidrogen peroksida (HOOH or H2O2),
senyawa yang dijual sebagai disinfektan atau pemutih ringan. Biasanya
hidrogen peroksida yang dijual secara komersial adalah larutan encer
yang berisi sedikit stabilizer, dalam botol kaca atau polietilena untuk
menurunkan tingkat dekomposisi. 6% (w/v) hidrogen peroksida dapat
merusak kulit, menimbulkan bisul-bisul putih yang disebabkan oleh
gelembung oksigen.
Dalam kimia organik peroksida adalah suatu gugus fungsional dari sebuah
molekul organik yang mengandung ikatan tunggal oksigen-oksigen
(R-O-O-R'). Jika salah satu dari R atau R' merupakan atom hidrogen, maka
senyawa itu disebut hidroperoksida (R-O-O-H). Radikal bebas HOO•
disebut juga radikal hidroperoksida, yang dianggap terlibat dalam reaksi
pembakaran hidrokarbon di udara.
Peroksida organik juga cenderung terurai membentuk radikal RO•, yang
berguna sebagai katalis dalam berbagai reaksi polimerasi, seperti resin
poliester yang digunakan dalam glass-reinforced plastic (GRP). MEKP
(metil etil keton peroksida) biasanya digunakan untuk tujuan ini.
Dalam kimia anorganik, ion peroksida adalah anion O22−, yang juga
memiliki ikatan tunggal oksigen-oksigen. Ion ini bersifat amat basa, dan
sering hadir sebagai ketidakmurnian dalam senyawa-senyawa ion.
Peroksida murni yang hanya mengandung kation dan anion peroksida,
biasanya dibentuk melalui pembakaran logam alkali atau logam alkali
tanah di udara atau oksigen. Salah satu contohnya adalah natrium
peroksida Na2O2.
Ion perokida mengandung dua elektron lebih banyak daripada molekul
oksigen. Menurut teori orbital molekul, kedua elektron ini memenuhi dua
orbital π* (orbital antiikatan). Hal ini mengakibatkan lemahnya kekuatan
ikatan O-O dalam ion peroksida dan peningkatan panjang ikatannya: Li2O2
memiliki panjang ikatan 130 pm dan BaO2 147 pm. Selain itu, hal ini
juga menyebabkan ion peroksida bersifat diamagnetik.
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening, agak lebih kental
daripada air, yang merupakan oksidator kuat. Sifat terakhir ini
dimanfaatkan manusia sebagai bahan pemutih (bleach), disinfektan,
oksidator, dan sebagai bahan bakar roket.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacques
Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik yang
memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida
adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang banyak
digunakan di dalam industri hidrogen peroksida adalah auto oksidasi
Anthraquinone.
H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik
dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida
sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per
tahun.
Mayoritas pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan
merekayasa reaksi dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen.
Pada tahap produksi hidrogen peroksida, bahan stabilizer kimia biasanya
ditambahkan dengan maksud untuk menghambat laju dekomposisinya. Termasuk
dekomposisi yang terjadi selama produk hidrogen peroksida dalam
penyimpanan. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen
peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan panas. Reaksi dekomposisi
eksotermis yang terjadi adalah sebagai berikut:
H2O2 -> H2O + 1/2O2 + 23.45 kcal/mol
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi dekomposisi hidrogen peroksida adalah:
1. Bahan organik tertentu, seperti alkohol dan bensin
2. Katalis, seperti Pd, Fe, Cu, Ni, Cr, Pb, Mn
3. Temperatur, laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida naik sebesar
2.2 x setiap kenaikan 10oC (dalam range temperatur 20-100oC)
4. Permukaan container yang tidak rata (active surface)
5. Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor lainnya
6. Makin tinggi pH (makin basa) laju dekomposisi semakin tinggi
7. Radiasi, terutama radiasi dari sinar dengan panjang gelombang yang pendek
Hidrogen peroksida bisa digunakan sebagai zat pengelantang atau
bleaching agent pada industri pulp, kertas, dan tekstil. Senyawa ini
juga biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair, industri kimia,
pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta industri
elektronika (pembuatan PCB).
0 komentar:
Posting Komentar