Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal,
yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri
indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya,
bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri
patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan
jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen.
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting bagi kualitas air minum. Kelompok bakteri coliform, antara lain Eschericia coli, Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter fruendii. Keberadaan bakteri di dalam air minum itu menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Keberadaan bakteri ini juga menunjukkan adanya bakteri patogen lain, misalnya, Shigella, yang menyebabkan diare hingga muntaber.
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting bagi kualitas air minum. Kelompok bakteri coliform, antara lain Eschericia coli, Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter fruendii. Keberadaan bakteri di dalam air minum itu menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Keberadaan bakteri ini juga menunjukkan adanya bakteri patogen lain, misalnya, Shigella, yang menyebabkan diare hingga muntaber.
Bakteri coliform timbul
karena buangan kotoran manusia dan laundry dari rumah tangga yang merembes dari
sungai-sungai dan juga disebabkan oleh pencemaran mata air atau air baku,
lemahnya sistem filterisasi.
Oleh karena itu, air minum harus bebas dari semua jenis coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. E. coli jika masuk ke dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak dapat membahayakan kesehatan. Menurut Pelczar & Chan (2008) walaupun E. coli merupakan bagian dari mikroba normal saluran pencernaan, tapi saat ini telah terbukti bahwa galur-galur tertentu mampu menyebabkan gastroeritris taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan.
Salah satu contoh bakteri patogen-yang kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare, deman, kram perut, dan muntah-muntah. Jenis bakteri coliform tertentu, misalnya E coli O:157:H7, bersifat patogen dan juga dapat menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak enak badan.
Oleh karena itu, air minum harus bebas dari semua jenis coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. E. coli jika masuk ke dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak dapat membahayakan kesehatan. Menurut Pelczar & Chan (2008) walaupun E. coli merupakan bagian dari mikroba normal saluran pencernaan, tapi saat ini telah terbukti bahwa galur-galur tertentu mampu menyebabkan gastroeritris taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan.
Salah satu contoh bakteri patogen-yang kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare, deman, kram perut, dan muntah-muntah. Jenis bakteri coliform tertentu, misalnya E coli O:157:H7, bersifat patogen dan juga dapat menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak enak badan.
Bakteri coliform ini
menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian menyebabkan kanker.
Bakteri-bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti
Indole, skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih didalam tubuh. E.
coli dapat menyebabkan diare dengan metode 1) produksi enterotoksin yang secara
tidak langsung dapat menyebabkan kehilangan cairan dan 2) invasi yang
sebenarnya lapisan epitelium dinding usus yang menyebabkan peradangan dan
kehilangan cairan.
Karakteristik
Ciri-ciri
bakteri koliform antara lain bersifat ppaerob [[atau ppanaerob fakultatif[[,
termasuk ke dalam ppbakteri gram negatif[[, tidak membentuk spora, dan dapat memfermentasi laktosauntuk menghasilkan asam dan gas pada suhu 35 °C-37 °C.[3] Contoh bakteri koliform antara lain Escherichia coli, Salmonella spp., Citrobacter, Enterobacter, Klebsiella, dll.
MPN adalah suatu metode enumerasi mikroorganisme
yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair
spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat atau cair yang
ditanam berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri
tabungnya sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam
nilai MPN/satuan volume atau massa sampel.
Metode MPN
biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh
yang bebentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat.
Dalam praktikum ini suatu bahan makanan/ minuman dengan sampelnya yaitu sirup dilakukan pengenceran secara desimal (10-1), kemudian masing-masing tabung dengan seri 3-3-3 dimasukkan 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml ke dalam tabung yang berisi Lactosa Broth dan tabung Durham. Untuk setiap pengenceran digunakan 3 seri tabung. Setelah diinkubasi selama 2 x 24 jam dengan suhu 37°C, maka akan dapat dilihat tabung yang positif yaitu tabung yang ditumbuhi mikroba yang dapat ditandai dengan terbentuknya gas di dalam tabung Durham. Lalu diamati tabung yang terdapat gas/ gelembung dan berwarna keruh sehingga kombinasi tabung yang positif dari uji duga dan uji penegasan dapat dicocokkan dengan tabel MPN-seri 9 tabung.
Dalam praktikum ini suatu bahan makanan/ minuman dengan sampelnya yaitu sirup dilakukan pengenceran secara desimal (10-1), kemudian masing-masing tabung dengan seri 3-3-3 dimasukkan 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml ke dalam tabung yang berisi Lactosa Broth dan tabung Durham. Untuk setiap pengenceran digunakan 3 seri tabung. Setelah diinkubasi selama 2 x 24 jam dengan suhu 37°C, maka akan dapat dilihat tabung yang positif yaitu tabung yang ditumbuhi mikroba yang dapat ditandai dengan terbentuknya gas di dalam tabung Durham. Lalu diamati tabung yang terdapat gas/ gelembung dan berwarna keruh sehingga kombinasi tabung yang positif dari uji duga dan uji penegasan dapat dicocokkan dengan tabel MPN-seri 9 tabung.
Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan
sampel sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme
yang pas/sesuai dan jika ditanam dalam tabung menghasilkaan frekensi
pertumbuhan tabung positif “kadang-kadang tetapi tidak selalu”. Semakin besar jumlah
sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran yang dilakukan) maka semakin
“sering” tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang
dimasukkan (semakin tinggi pengenceran yang dilakukan) maka semakin “jarang”
tabung positif yang muncul. Jumlah sampel/pengenceran yang baik adalah yang
menghasilkan tabung positif “kadang-kadang tetapi tidak selalu”. Semua tabung
positif yang dihasilkan sangat tergantung dengan probabilitas sel yang terambil
oleh pipet saat memasukkannya ke dalam media. Oleh karena itu homogenisasi
sangat mempengaruhi metode ini. Frekuensi positif (ya) atau negatif (tidak) ini
menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada sampel sebelum diencerkan.
Asumsi yang diterapkan dalam metode MPN adalah :
- bakteri terdistribusi sempurna dalam sampel
- sel bakteri terpisah-pisah secara individual, tidak dalam
bentuk rantai atau kumpulan (bakteri coliform termasuk E. coli terpisah
sempurna tiap selnya dan tidak membentuk rantai).
- media yang dipilih telah sesuai untuk pertumbuhan bakteri
target dalam suhu dan waktu inkubasi tertentu sehingga minimal satu sel hidup
mampu menghasilkan tabung positif selama masa inkubasi tersebut.
- jumlah yang didapatkan menggambarkan bakteri yang hidup (viable)
saja. Sel yang terluka dan tidak mampu menghasilkan tabung positif tidak akan
terdeteksi.
MPN dinilai dari perkiraan unit tumbuh (Growth Unit / GU) seperti CFU, bukan
dari sel individu. Meskipun begitu baik nilai CFU atau MPN dapat menggambarkan
seberapa banyak sel individu yang tersebar dalam sampel. Metode MPN dirancang
dan lebih cocok untuk diterapkan pada sampel yang memiliki konsentrasi
<100/g atau ml. Oleh karena itu nilai MPN dari sampel yang memiliki populasi
mikroorganisme yang tinggi umumnya tidak begitu menggambarkan jumlah
mikroorganisme yang sebenarnya. Jika jumlah kombinasi tabung positif tidak
sesuai dengan tabel maka sampel harus diuji ulang. Semakin banyak seri tabung
maka semakin tinggi akurasinya tetapi juga akan mempertinggi biaya analisa.
Bakteri Coliform di bagi
menjadi dua :
•Coliform FekalMisalnya Escerechia Coli
•Coliform non FekalMisalnya Enterobacter
AerogenesEescerechia Coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan
maupun manusiasedang Enterobacter Aerogenes
biasanya di temukan pada hewan atau tanaman yangtelah mati.Jenis mikro organisme ini sering di jumpai pada alat-alat pencemaran hewan dan burung,
baik yang sudah di ternakkan atau yang masih liar. Tempat di perolehnya jenisorganisme yang terbanyak yang sehubungan
dengan suplay bahan pangan manusiaadalah sapi, domba, babi
dan ayam (Edwards,1987).Kuman Coliform
merupakan segolongan besar dan heterogen kuman-kuman batanggram negatif yang dalam batas-batas tertentu mirip Escerechia Coli. DisampingEscerechia Coli yang berasal dari saluran
pencernaan, golongan-golongan organisme berikut sering di masukkan dalam “Coliform
Ciri Organisme
Kuman
Coliform adalah kuman batang pendek gram negatif yang dapat membentuk rantai. Pembiakan yang tidak cocok terjadi dalam bentuk filamen panjang. Kapsul jarang ada pada E.
Coli, lebih sering pada Enterobacter. Berbentuk besar dan
teratur pada Klebsiella Pergerakan terdapat sebagian besar strain
E.Coli dan beberapa strainEnterobacter.
Pergerakan tidak ada pada Klebsiella.BiakanE.Coli membentuk
koloni bulat konveks, halus dengan pinggir-pinggir
yang nyata.Koloni Enterobacter sama tetapi sedikit
lebih mukoid. Koloni Klebsiella besar, sangatmukoid dan
cenderung bersatu pada pengeraman yang lama.
Sifat-sifat pertumbuhan
E.Coli dan Enterobacter
memecahkan banyak karbohidrat dengan membentuk asam dangas E.Coli menghasilkan
CO2 dan H2
0 komentar:
Posting Komentar