PENENTUAN KADAR ION KALSIUM DAN MAGENESIUM
MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI PENUKAR ION
PRINSIP:
Ion
bermuatan positif (kation) dan ion bermuatan negatif (anion) dapat dipisahkan
menggunakan kromatografi penukar ion berdasarkan perbedaan massa molekul dan kekuatan
ionnya. Ion-ion yang memiliki berat molekul kecil dan kekuatan ion lemah akan
lebih singkat tertahan dalam resin penukar ion, sebaliknya ion-ion yang
memiliki berat molekul besar dan kekuatan ionnya juga besar akan lebih lama
tertahan dalam resin penukar ion. Hal tersebut menyebabkan ion-ion memiliki
waktu retensi (retention time) yang
spesifik pada saat dilewatkan dalam kolom yang berisi resin penukar ion. Dengan
detektor konduktivitas, ion-ion tersebut akan menghasilkan kromatogram yang
dapat dikuantisasi luas areanya.
CARA KERJA:
1. Penentuan
Waktu Retensi ion Ca2+ dan Mg2+
-
Dari larutan standar
100 ppm, buat masing-masing 5 ppm larutan ion Ca2+ dan Mg2+
-
Ambil 25 µL menggunakan
siring mikro
-
Injek ke dalam
kromatografi penukar ion
-
Tentukan waktu retensinya
2. Pembuatan
deret larutan standar Ca2+ dan Mg2+
Deret
larutan standar Ca2+ yang dibuat adalah 6, 10, 15, 20, dan 25 ppm
dari larutan standar sulfat 100 ppm di dalam labu takar 50 mL
Konsentrasi
Larutan (ppm)
|
Banyaknya
Larutan Std 100 ppm yang dipipet (mL)
|
6
|
3
|
10
|
5
|
18
|
9
|
20
|
10
|
25
|
12,5
|
Deret
larutan standar Mg2+ yang dibuat adalah 2, 4, 6, 10, dan 12 ppm dari
larutan standar sulfat 100 ppm di dalam labu takar 50 mL
Konsentrasi
Larutan (ppm)
|
Banyaknya
Larutan Std 100 ppm yang dipipet (mL)
|
2
|
1
|
4
|
2
|
6
|
3
|
10
|
5
|
12
|
6
|
-
Ambil 25 µL menggunakan
siring mikro
-
Injek ke dalam
kromatografi penukar ion
-
Catat luas areanya
3. Penentuan
Kadar Ca2+ dan Mg2+ dalam Contoh Uji
-
Siapkan contoh uji
-
Ambil 25 µL menggunakan
siring mikro
-
Injek ke dalam
kromatografi penukar ion
-
Catat luas areanya
0 komentar:
Posting Komentar