Cute Onion Club - Onion Head

Connect with Us

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 30 Maret 2012

BIOGRAFI Justin bieber


Justin Drew Bieber (ejaan Inggris: [ˈbiːbər], BEE-bər; lahir di Strartford, Ontario, Kanada, 1 Maret 1994; umur 18 tahun) adalah penyanyi Pop dan R&Bmuda asal Kanada.
Justin Bieber menjadi sensasi di Amerika Serikat pada tahun 2009 setelah ditemukan oleh Scooter Braun melalui video kompetisi menyanyi lokal "Stratford Star" di Ontario yang dipublikasikan di YouTube oleh ibu Justin pada tahun 2007, dimana Justin meraih peringkat kedua. Scooter Braun, seorang agen pencari bakat dan mantan Marketing Eksekutif perusahaan So So Def melihat video ini dan memutuskan untuk mempertemukan Justin Bieber dengan Usher untuk audisi. Singel pertamanya yang berjudul "One Time", diterbitkan secara serentak diseluruh dunia pada tahun 2009, dan meduduki peringkat 30 besar di lebih dari 10 negara. Albumnya pertamanya "My World" (Duniaku) kemudian mengikuti pada 17 November 2009 dan menerima penghargaan platinum di Amerika Serikat, dan menjadi penyanyi pertama yang memiliki tujuh lagu dari album pertama yang keseluruhannya berhasil mendapat peringkat di Billboard Hot 100, sebuah daftar lagu-lagu terkemuka yang sedang digemari.
Kepopuleran Justin Bieber diseluruh dunia dalam waktu singkat dikenal sebagai "Bieber Fever" (Demam Bieber) dimana julukan ini diberikan pada penggemarnya dengan obsesi yang berlebihan terhadap Justin Bieber.] Banyak artis yang mengalami "Demam Bieber" diantaranya Jennifer Love Hewitt dan Beyonce diperingatkan agar hati-hati oleh suaminya Jay-Z, saat berfoto bersama Justin Bieber pada penghargaan Grammy ke 52
Walaupun dikenal akan suaranya, namun penyanyi ini juga mampu memainkan keyboards, piano, gitar, drum dan bahkan trompet, yang keseluruhannya dipelajarinya sendiri (otodidak).

1994-2006: Awal Kehidupan
Justin Bieber adalah anak dari pasangan muda Jeremy Jack Bieber (ayah) dan Patricia (Pattie) Lynn Mallette (ibu) dimana ibunya berusia 18 tahun saat melahirkan Justin. [7] Pasangan ini berpisah pada saat Justin Bieber berumur 2 tahun.[7] Pada umur 4 tahun Justin didaftarkan pada sekolah bermain drum oleh ibunya dan mulai belajar piano saat umur 7, dan gitar pada umur 10.[7] Saat disekolah menengah ia belajar untuk bermain trompet.


2007-2009: Awal karier dan My World

Bieber di Nintendo World Store pada bulan September 2009
Pada usia 12 tahun, Justin mengikuti kontes menyanyi di kotanya, Stratford, dan memenangkan juara kedua. Sejak itu dia mulai mendokumentasikan penampilannya dan mengunggahnya di Youtube, untuk teman-teman yang tak sempat melihatnya tampil. Pada beberapa videonya, Justin menyanyikan lagu-lagu beberapa penyanyi ternama seperti UsherJustin TimberlakeNe-YoChris Brown, dan Stevie Wonder dengan versinya sendiri.[14]
Scooter Braun seorang Marketing Eksekutif dari So So Def yang tanpa sengaja menyaksikan penampilannya di Youtube, tertarik dan mengontak Bieber untuk kemudian menerbangkannya ke AtlantaGeorgia untuk bertemu Usher[6] Usher yang terpesona dengan apa yang ia lihat kemudian menggandeng L.A. Reid, Ketua Island Def Jam dan menawarkan kontrak rekaman melalui label rekaman Island Record pada Justin Bieber yang pada saat itu berumur 15 tahun.[6] Justin kemudian menerbitkan singelnya "One More Time" dan videod pada tahun 2009.[6] Sementara album pertamanya, My World, diterbitkan pada November 2009.[6]
Album ini juga menampilkan Usher, yang juga tampil dalam video musiknya, "One Time". Single pertamanya, One Time menduduki posisi ke 12 dalam Canadian Hot 100 dan posisi 26 di the Billboard Hot 100. Bersama Miranda Cosgrove, Bieber menjadi salah satu presenter dalam 2009 MTV Video Music Awards tepat sebelum penampilan Taylor Swift. Beberapa hari sebelumnya, Bieber tampil membawakan lagu "One Time" pada MTV VMA Tour untuk mempromosikan acara tersebut. Pada 26 September 2009, Bieber tampil pada acara YTV's The Next Star, dan mengumumkan bahwa "One Time" mendapatkan Platinum di Kanada. Pada acara yang sama Bieber juga mengumumkan bahwa singel keduanya, One Less Lonely Girl, dirilis.



2010-sekarang: My World 2.0 dan Justin Bieber: Never Say Never


Bieber tampil pada Conseco Fieldhousepada bulan Agustus 2010.

Justin Bieber pada saat acara Easter Egg Roll di Gedung Putih
"Baby", single utama dari album keduanya yang muncul, yang mana dinyanyikan berduet dengan rapper Ludacris, dirilis pada bulan Januari 2010 dan menjadi single hit terbesarnya sejauh ini, mendapat chart ranting lima di US, dan mencapai sepuluh besar di tujuh Negara lainnya.[15] Single digital keduanya, "Never Let You Go", dan "U Smile" merupakan hit tigapuluh besar pada US Hot 100, dan duapuluh besar di Kanada.[15][16] Itu muncul yang pertama di US Billboard 200, membuat Bieber, artis penyanyi solo termuda untuk mencapai chart teratas sejak Stevie Wonder in 1963.[17] Album My World 2.0 juga muncul pada nomer satu di Canadian Albums Chart, Irish Albums Chart, dan Australian Albums Chart, dan New Zealand Albums Chart[15] dan mencapai sepuluh besar di limabelas negara lainnya.[18][19] Untuk mempromosikan albumnya, Bieber mucul menghadap beberapa orang atau langsung di program termasuk The View, Kids Choice Awards 2010, Nightline, The Late Show with David Letterman, The Dome (televisi) dan 106 and Park.[20] Pada April 2010, Bieber merupakan tamu dari konser musical Saturday Night Live.[21] Pada 4 Juli 2010, Bieber tampil di Macy's Fourth of July Fireworks Spectacular di New York City.[22] Single kedua dari album My World 2.0, "Somebody to Love", dirilis pada April 2010, dan versi lainnya atau remix dinyanyikan dengan mentor Bieber yaitu Usher. Pada Juni 2010, single itu mencapai nomer 15 di Billboard Hot 100.
Pada 23 Juni 2010 tur Bieber dimulai di Hartford, Connecticut, untuk mempromosikan My World dan My World 2.0.[23] Pada Juli 2010 media Toronto Sun Kanada mengumumkan bahwa Bieber merajai pencarian terbanyak untuk selebritis melalui mesin pencari seperti Google di Internet.[24] dan video musiknya "Baby", mengungguli musik video Lady Gaga, "Bad Romance" dan menjadi video terbanyak yang pernah dilihat di YouTube.[25] Pada September 2010, Bieber mendapatkan 3 persen dari seluruh lalu lintas di Twitter, sebuah situs jejaring sosial .[26]
Pada Juli 2010 Justin merekam albumnya di New York City.[27] Dikarenakan Justin mengalami peralihan suara akibat pubertas, suara di albumnya menjadi lebih mendalam dari dibandingkan suaranya saat merekam album pertamanya. Penyanyi serta penulis lagu Inggris Taio Cruz memberikan informasi pada Juli 2010 bahwa ia sedang menulis lagu untuk album Bieber selanjutnya.[28] Sementara produser genre Hip hop Dr. Dre menelurkan dua lagu dengan Bieber pada Juli 2010[29] namun lagi tersebut belum ditentukan akan mengisi album yang mana. Bieber tampil menyanyikan "U Smile", "Baby," dan "Somebody to Love" di MTV Video Music Awards 2010 pada 12 September 2010.[30]
Bieber mengumumkan pada Oktober bahwa dia akan merilis album akustik yaitu My Worlds Acoustic.[31] Itu dirilis pada Black Friday di United States dan keistimewaan versi akustik dari album di lagu pada album sebelumnya, dan dia juga merilis single pada album ini dan juga lagu baru yaitu "Pray".[32]
Selain itu, film biografi pertama Justin, Never Say Never, dirilis pada Februari 2011, namun review yang didapatkan sangatlah negatif. Rata-rata kritikus memberikan satu atau dua bintang dari total lima atau sepuluh bintang, meskipun peredarannya dibioskop lumayan lancar. Bahkan di IMDB, film ini hanya dapat nilai 1.1 dari total 10. Pada 15 Maret 2011, patung lilin Justin Bieber telah diremiskan di Museum Madame Tussauds, namun agaknya tidak semirip aslinya dan banyak yang kecewa termasuk para fansnya, namun Justin Bieber sangat bangga.[33]

Surat kabar The Observer di Inggris menerbitkan sebuah laporan yang menunjukkan bahwa Justin Bieber lebih berpengaruh di bidang jaringan sosial daripadaBarack Obama atau Dalai Lama.

KONSER JUSTIN BIEBER DIINDONESIA
Pada Januari 2011 koran The Jakarta Post mencatat ribuan pengemar di Jakarta antri untuk mendapatkan tiket konser Justin Bieber di Jakarta.[35] Sejumlah 10.500 lembar tiket dipersiapkan, dan sebanyak 4.000 tiket habis terjual di hari pertama.[36] Konser Justin Bieber pada tanggal 23 April 2011 yang bertempat di Sentul International Convention Center memiliki harga tiket bervariasi mulai dari Rp 500,000 (US $55) hingga Rp 1 juta.[37] Justin Bieber juga mengucapkan terima kasihnya kepada para fans di Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Larutan Baku Primer dan Sekunder




Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Larutan baku biasanya ditempatkan pada alat yang namanya buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan menggunakan pipet seukuran/ gondok(pipet volumetri) dan ditempatkan di Erlenmeyer. Larutan baku ini ada 2 jenis yaitu larutan baku primer dan larutan baku sekunder. Mengapa larutan baku ada 2 jenis? Apa perbedaan antara larutan baku primer dan sekunder ini? Zat seperti apakah yang dapat digolongkan sebagai larutan baku primer dan sekunder.
Larutan baku dapat dibuat dengan cara penimbangan zatnya lalu dilarutkan dalam sejumlah pelarut(air). Larutan baku ini sangat bergantung pada jenis zat yang ditimbangnya/dibuat. Larutan yang dibuat dari zat yang memenuhi syarat-syarat tertentu disebut larutan baku primer. Syarat agar suatu zat menjadi zat baku primer adalah:
1. memiliki tingkat kemurnian yang tinggi;
2. kering, tidak terpengaruh oleh udara/lingkungan(zat tersebut stabil);
3. mudah larut dalam air;
4. mempunyai massa ekivalen yang tinggi.
Larutan baku primer biasanya dibuat hanya sedikit, penimbangan yang dilakukanpun harus teliti, dan dilarutkan dengan volume yang akurat. Pembuatan larutan baku primer ini biasanya dilakukan dalam labu ukur yang volumenya tertentu. Zat yang dapat dibuat sebagai larutan baku primer adalah asam oksalat{C2H2O4 2H2O), Boraks(Na2B4O710 H2O), asam benzoat(C6H5COOH). Larutan baku sekunder adalah larutan baku yang zat terlarutnya tidak harus zat yang tingkat kemurniannya tinggi. Larutan baku sekunder ini konsentrasinya ditentukan berdasarkan standarisasi dengan cara titrasi terhadap larutan baku primer. Sebagai larutan baku sekunder dapat digunakan larutan basa atau asam dari senyawa anorganik misalnya NaOH, HCl. Larutan baku sekunder ini umumnya tidak stabil sehingga perlu distandarisasi ulang setiap minggu.
Konsentrasi larutan baku yang digunakan dapat berupa molaritas(jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan) dan normalitas(jumlah ekivalen zat terlarut dalam satu liter larutan). Satuan molaritas merupakan satuan dasar yang digunakan secara internasional, sedangkan satuan normalitas biasa juga dilakukan dalam analisis karena dapat memudahkan perhitungan. Di atas telah dikatakan bahwa yang akan dibahas hanyalah reaksi asam-basa, jadi harus diingat, bahwa ekivalen asam atau basa berhubungan dengan jumlah ion hidrogen atau ion hidroksil. Sebagai catatan kembali pernyataan satu ekivalen asam adalah sejumlah ) dan+asam yang dapat menghasilkan satu mol ion hidrogen(H+ atau H3O satu ekivalen basa adalah sejumlah basa yang dapat menghasilkan satu mol ion hidroksil( OH-) atau sejumlah basa yang dapat menetralkan satu mol ).+ion hidrogen(H+ atau H3O
Titik Ekivalensi dan Titik Akhir
Proses titrimetri atau titrasi terjadi jika larutan baku ditambahkan pada larutan yang akan dianalisis sampai reaksi selesai dengan sempurna secara kuantitatif. Larutan yang akan dianalisis disebut sebagai larutan titrasi sedangkan larutan baku disebut juga larutan penitrasi. Reaksi pada penentuan ini harus sederhana yang berarti dapat dinyatakan sebagai persamaan reaksi, reaksi berjalan cepat, dan reaksi harus tercapai secara kuantitatif yang berarti reaksi sempurna kalau titik ekivalensi tercapai. Titik ekivalien adalah titik kesetaraan yaitu suatu akhir reaksi secara teoritis di mana reaksi berjalan secara stoikiometri.
Penentuan titik ekivalen biasanya sukar untuk ditentukan oleh mata terutama untuk larutan yang tidak berwarna, padahal kesempurnaan reaksi harus dapat diamati dan dideteksi setiap perubahannya. Untuk menentukan perubahan ini maka kita dapat menggunakan bahan penolong yang dapat membantu untuk mengamati perubahan tersebut. Bahan yang membantu pengamatan ini disebut sebagai indikator.
Indikator harus dapat menunjukkan perubahan yang nyata, pada saat reaksi antara larutan yang dititrasi dan larutan penitrasi sudah sempurna. Perubahan nyata yang ditunjukkan indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. Perubahan nyata dari indikator dapat ditunjukkan dengan perubahan warna yang jelas dari indikator. Secara ideal titik akhir titrasi harus sama dengan titik ekivalen, pada kenyataannya keadaan ini sulit untuk dicapai karenanya pasti ada perbedaan antara kedua titik tersebut. Perbedaan titik akhir
titrasi dan titik ekivalen disebut kesalahan tittrasi. Kesalahan titrasi harus dibuat sekecil mungkin agar kesalahan perhitungan tidak terlalu besar. Untuk reaksi asam basa maka indikatornya disebut indikator asam-basa.
Indikator Asam -Basa
Indikator asam basa adalah suatu zat elektrolit yang sangat lemah, dapat merupakan senyawa asam, basa, dan atau garam organik yang memiliki warna berbeda pada larutan asam dan basa. Perbedaan warna pada larutan asam dan larutan basa merupakan karakteristik dari indikator, yang perubahannya tiba-tiba tetapi menempati interval(range) pH kecil. Di bawah ini diberikan tebel beberapa indikator asam basa yang umum digunakan dalam titrasi beserta perubahan warna yang terjadi. Contoh ini pernah diberikan pada modul menyiapkan bahan dan alat sesuai keperluan dengan judul nama dan sifat bahan.
PERUBAHAN WARNA DAN RANGE PH DARI BEBERAPA INDIKATOR ASAM-BASA
No. Nama indikator           Range pH               Warna dalam Asam Basa
1.   Timol biru(asam)          1,2 – 2,8                Merah Kuning
2.   Metil jingga                  3,1 – 4,4                Merah Jingga
3.   Brom kresol hijau         3,8 – 5,4                Kuning Biru
4.   Metil merah                  4,2 – 6,3                Merah Kuning
5.   Brom timol biru            6,0 – 7,6                Kuning Biru
6.   Timol biru(basa)           8,0 – 9,6                Kuning Biru
7.   Fenolftalein                  8,3 – 10,0              Tidak berwarna Merah
Membuat Larutan Indikator
Larutan indikator asam basa sebagai larutan stok biasanya mengandung 0,5 – 1 gram zat indikator dalam 1 L pelarut, jika zat indikator ini larut dalam air maka pelarut digunakan air. Contoh zat indikator yang larut dalam air adalah garam-garam natrium dari senyawa organik. Umumnya pelarut untuk zat indikator ini digunakan alkohol 50 %, 70 %, 90 %. Cara membuat larutan indikator stok adalah sebagai berikut. Siapkan alat dan bahan( gelas kimia kecil, gelas ukur, batang pengaduk, dan botol tetes)
1. Larutan indikator metil jingga
Timbang 0,5 gram metil jingga dan larutkan dalam 100 cm3 alkohol 50 %, sambil diaduk-aduk, setelah larut masukkan dalam botol tetes(dapat dilakukan seperti membuat larutan kerja).
2. Larutan indikator metil merah
Timbang 0,5 gram metil merah dan larutkan dalam 100 cm3 alkohol 70 %, sambil diaduk-aduk, setelah larut masukkan dalam botol tetes.
3. Larutan indikator fenolftalein
Timbang 0,5 gram fenolftalein dan larutkan dalam 100 cm3 alkohol 90 %, sambil diaduk-aduk, setelah larut masukkan dalam botol tetes.
Membuat Larutan Baku Sekunder
Larutan baku sekunder untuk reaksi netralisasi pada umumnya berupa larutan basa atau larutan asam dari senyawa anorganik. Larutan ini dapat dibuat dengan cara menimbang basa atau mengencerkan larutan asam yang pekat, lalu larutan ini distandarkan dengan larutan baku primer. Larutan basa yang umum digunakan sebagai larutan baku sekunder adalah larutan NaOH 0,1 M, sedangkan larutan asamnya adalah larutan asam klorida HCl atau asam sulfat(H2SO4) 0,1 M. Konsentrasi larutan asam pekat dari HCl adalah 10,5 – 12 M, sedangkan untuk asam sulfat(H2SO4) adalah 18 M. HCl adalah suatu gas yang kelarutannya dalam air sangat dipengaruhi oleh suhu. Larutan basa yang digunakan sebagai larutan baku sekunder harus larutan basa yang bebas karbonat. Cara membuat larutan ini sama seperti membuat larutan kerja hanya konsentrasi yang digunakan antara 0,1 – 0,25 M(molar) atau N(normal). Cara membuat larutan baku sekunder adalah sebagai berikut.
1. Pembuatan larutan baku asam
Larutan baku asam yang dibuat adalah larutan asam klorida 0,1 M. Larutan ini dibuat dengan cara pengenceran larutan asam klorida pekat. Dari perhitungan pengenceran dapat dihitung banyaknya HCL 36 % dengan massa jenisnya (ρ)nya 1,09 gram/cm3 yang digunakan untuk membuat 1 L larutan baku sekunder HCl 0,1 M adalah sebanyak: 9,3 cm3 .
• Siapkan alat dan bahan( gelasukur besar, gelas ukur kecil, batang pengaduk, dan botol reagen, botol semprot).
• Sembilan koma tiga cm3 HCl pekat ini dituangkan dan diukur dalam gelas ukur kecil(10 cm3), kemudiandituangkan dalam gelas ukur yang lebih besar (1 L) yang telah berisi sedikit air(± 200 cm3+).
• Bilas gelas ukur kecil bekas HCl pekat tadi, lalu tuangkan air bilasan ini ke dalam gelas ukur besar dan isi kembali gelas ukur besar ini sampai batas 1 L.
• Lalu tuangkan larutan dalam gelas ukur ini ke dalam botol reagen 1 L. Aduk-aduk larutan dalam botol agar tercampur sempurna.
• Lakukan juga pembuatan larutan bakyu sekunder untuk larutan asam sulfat.
2. Permbuatan larutan baku basa
Larutan baku basa yang dibuat adalah larutan NaOH 0,1 M. Larutan ini dibuat dengan cara penimbangan padatan NaOH lalu dilarutkan dalam air. Dari per-hitungan konsentrasi dapat dihitung banyaknya NaOH padat yang diperlukan untuk membuat 1 L larutan baku sekunder NaOH 0,1 M adalah sebanyak empat gram .
• Siapkan alat dan bahan( gelas ukur besar, gelas kimia kecil, batang pengaduk, dan botol reagen, botol semprot, corong pendek).
• Empat gram NaOH ini ditimbang dengan neraca biasa(Tehnis) dan air sebagai pelarut diukur dalam gelas ukur (1 L). Air yang digunakan sebagai pelarut adalah air yang bebas CO2. Air ini dibuat dengan cara memanaskan aquades dalam Erlenmeyer besar sampai mendidih, lalu dibiarkan terus mendidih selama ± 10 menit. Setelah itu air yang sudah mendidih ini didinginkan dengan cara ditutup.
• NaOH yang telah ditimbang ini dilarutkan dengan sedikit air, sambil diaduk sampai padatan terlarut, jika padatan sudah tidak dapat larut lagi, tuangkan larutan NaOH dari gelas kimia ke dalam botol reagen dan lanjutkan pelarutan dengan cara yang sama seperti di atas.
• Setelah semua padatan larut bilas gelas kimia ini dengan sedikit air, lalu tuangkan air bilasan ini ke dalam botol reagen. Setelah itu jika air dalam gelas ukur masih tersisa tuangkan air ini langsung ke dalam botol reagen. Aduk-aduk larutan dalam botol agar tercampur sempurna.
Membuat Larutan Baku Primer
Larutan baku Primer untuk reaksi netralisasi pada umumnya berupa larutan basa atau larutan asam baik senyawa organik maupun senyawa anorganik. Larutan ini dapat dibuat dengan cara menimbang basa/asam dengan akurat(teliti) lalu dilarutkan dalam wadah yang ukurannya akurat juga. Wadah untuk melarutkan larutan baku primer ini adalah labu ukur. Zat yang dipakai untuk larutan baku primer haruslah zat yang stabil terhadap lingkungan(udara, cahaya), zatnya murni. Zat yang dapat digunakan untuk larutan baku primer asam adalah asam oksalat pro analisa(pa), asam benzoat pa, kalium hidrogrn petalat(KH(C8H4O4)) pa, sedangkan untuk larutan baku primer basa adalah Na2CO3 anhidrat pa, Na2B4O7 pa. Biasanya konsentrasi larutan baku primer ini adalah 0,1 M atau N. Cara membuat larutan baku primer adalah sebagai berikut.
• Tentukan dahulu berapa banyak larutan yang akan dibuat, zat apa yang akan dibuat menjadi larutan baku primer, dan berapa besar konsentrasinya. Misalnya 100 cm3 larutan asam oksalat 0,1 M.
• Setelah itu hitung berapa massa yang harus ditimbang dan siapkan peralatan sesuai yang diperlukan( gelas kimia kecil atau botol timbang, corong pendek, batang pengaduk , botol semprot, labu ukur sesuai dengan volume yang akan dibuat). Keadaan alat harus bersih dan siap untuk segera dipakai.
• Timbang zat sesuai dengan perhitungan dan timbang dengan teliti(sampai 4 desimal) dalam gelas kimia kecil atau botol timbang, lalu catat hasil penimbangan tersebut dengan baik untuk menentukan konsentrasi secara akurat.
• Siapkan wadah(labu ukur) untuk melarutkan dan pada ujung (mulut labu ukur) diletakkan corong pendek.
• Larutkan zat dengan sedikit air dan aduk sampai sebanyak mungkin zat padat tersebut larut, jika sudah tidak dapat larut lagi tuangkan larutan ini ke dalam labu ukur yang sudah siap(di atas) dan lanjutkan pelarutan sampai semua zat padat terlarut.
• Setelah semua zat padat terlarut bilas gelas kimia kecil atau botol timbang tersebut dan air dan air bilasannya dimasukan dalam labu ukur. Setelah itu lakukan pembilasan dengan cara gelas kimia kecil atau botol timbang dan batang pengaduk dipegang dengan tangan kiri dan letakkan di atas corong pendek yang di bawahnya terdapat labu ukur, lalu semprotkan air dari botol semprot pada gelas kimia tersebut. Hati-hati penyemprotan air ini jangan sampai airnya terpercik ke luar. Lakukan ini minimal 3 kali, lalu letakkan gelas kimia kecil dan semprot batang pengaduknya lalu angkat batang pengaduk dan simpan. Bilas juga corongnya 3 kali baru corong diangkat perlahan-lahan sambil tangkainya dibilas.
• Isikan air sampai mendekati tanda batas lalu keringkan bagian dalam di atas larutan dengan kertas isap(hati-hati jangan sampai kertas isap masuk dalam larutan).
• Tanda bataskan labu dengan cara meneteskan air dari pipet tetes yang bagian luarnya kering ke atas larutan. Tutup labu dan aduk-aduk campuran dengan cara pegang tutup labu dengan jari tangan dan ujung labu yang lain diletakan pada tangan. Gerak-gerakkan tangan turun naik sebanyak 10 kali maka larutahn baku primer siap untuk digunakan.
• Lakukan juga pembuatan larutan baku primer untuk larutan boraks. Setelah ditimbang, boraks ini ditambahkan air lalu dipanaskan dengan sedikit air sampai boraks larut , lalu tambahkan lagi sedikit air dan biarkan mendingin baru dilarutkan seperti di atas.
Standarisasi Larutan Baku Sekunder
Cara menstandarkan larutan baku sekunder adalah sebagai berikut.
• Siapkan alat-alat untuk melakukan titrasi( Erlenmeyer, gelas kimia kecil, kaca arloji, corong pendek, pipet gondok, buret, statip, klem buret, alas yang berwarna putih, tabung reaksi, kertas isap, larutan indikator, larutan baku primer, dan larutan baku sekunder).
• Bilas alat-alat ukur (alat untuk mengukur volume larutan)dengan larutan yang akan digunakan. Misalnya Buret dibilas dengan larutan baku sekunder, pipet gondok dengan larutan baku primer. Selain itu lakukan juga pembilasan ini untuk alat-alat bantu yang berhubungan dengan alat ukur tersebut, misalnya corong pendek dan gelas kimia kecil berhubungan dengan buret jadi harus dibilas dengan larutan sekunder, sedangkan tabung reaksi berhubungan dengan pipet gondok jadi harus dibilas dengan larutan baku primer.
• Isi buret dengan larutan baku sekunder(NaOH) yang akan ditentukan konsentrasinya. (perhatikan buret dicapit dengan klem buret dan disimpan tegak pada statif harus benar-benar tegak). Cara mengisi buret adalah tuangkan larutan baku sekunder dari gelas kimia ke dalam buret melalui corong pendek sampai sedikit di atas batas tertentu. Buka kran buret dan biarkan cairan mengalir beberapa saat sampai bagian bawah buret(bagian kran) terisi penuh. (perhatikan bahwa semua bagian bawah dari ukuran buret harus terisi penuh). Keringkan bagian atas buret kemudian tanda bataskan buret pada volume tertentu misalnya 0 cm3
• Pipet sejumlah volume tertentu dari larutan baku primer misalnya 25 cm3 asam oksalat 0,1 M dengan cara menyedot larutan baku ini menggunakan pipet gondok. Perhatikan cara memipet larutan ini yaitu ibu jari dan jari tengah memegang pipet, sedangkan jari telunjuk dapat bergerak bebas. Masukkan pipet pada larutan baku primer dan sedot larutan ini sampai melewati tanda batas. Angkat pipet dengan cara ujung pipet ditutup oleh jari telunjuk dan keringkan bagian luar pipet dengan kertas isap. Tanda bataskan larutan dalam pipet dengan cara membuka ujung pipet yang ditutup telunjuk secara perlahan-lahan. Setelah larutan berada pada tanda batas, ujung pipet ditutup kembali dengan telunjuk dan pipet diangkat, lalu dipindahkan ke Erlenmeyer.Tuangkan isi dari pipet tadi ke Erlenmeyer dengan cara pipet berdiri tegak lurus dan erlenmeyer pada posisi miring dengan sudut kemiringan 45 º. Tunggu sampai cairan semua berpindah dan biarkan pipet berada pada posisi seperti semula selama 30 detik(perhatikan jangan sekali-kali meniup pipet). Angkat pipet dan disimpan dalam tabung reaksi. Bilas pinggiran Erlenmeyer dengan menggunakan botol semprot, lalu teteskan 3 tetes larutan indikator(larutan fenolftalein).
• Lakukan titrasi dengan cara meletakkan Erlenmeyer di bawah buret, jangan lupa alas untuk titrasi harus putih. Kran buret dipegang dengan tangan kiri dan Erlenmeyer dipegang tangan kanan. Buka kran buret dan teteskan larutan baku sekunder, ke dalam Erlenmeyer yang berisi larutan baku primer, sambil Erlenmeyer ini digoyangkan berlawanan arah jarum jam. Amati terus penambahan larutan ini(jangan palingkan mata Anda dari paduan alat yang sedang Anda pegang dan jangan hentikan goyangan pada Erlenmeyer), sampai terjadi perubahan warna dari indikator dan tutup kran dengan segera. Baca volume larutan baku sekunder pada buret. Dan catat pada bukuMisalnya 24,5cm3
• Tuliskan data-data ini dalam tabel pengamatan dan berdasarkan data-data yang telah dilakukan tentukan konsentrasi larutan baku sekunder.
Penentuan Kadar Suatu Zat
Di atas telah dijelaskan bagaimana melakukan standarisasi larutan NaOH dengan larutan asam oksalat melalui cara titrimetri. Titrasi akan akurat jika dilakukan minimal 2 kali (duplo). Untuk mensatandarkan larutan HCl dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan menggunakan larutan baku sekunder yang sudah distandarkan(NaOH). Setelah Anda melakukan hal ini diharapkan Anda dapat menentukan konsentrasi larutan asam atau basa yang lainnya dengan cara yang sama. Misalnya untuk menentukan kadar asam / basa yang digunakan sehari-hari. Contoh menentukan kadar asam cuka.
Biasanya bahan yang ingin ditentukan kadarnya ini mempunyai kadar/konsentrasinya jauh lebih besar dari konsentrasi larutan baku sekunder yang dibuat karenanya perlu penurunan konsentrasi lebih dahulu. Cara penurunan konsentrasi dapat dilakukan dengan cara menimbang bahan dan melarutkannya atau mengencerkannya. Cara penimbangan dan pelarutan dilakukan untuk bahan yang padat atau cair, sedangkan cara pengenceran dilakukan hanya untuk bahan yang cair. Cara yang dilakukan dapat sebagai berikut.
1. Tahap pertama melakukan pembuatan larutan yang akan di titrasi
• Jika bahan berbentuk cair dilakukan sebagai berikut.
Bilas pipet gondok dengan asam asetat/cuka yang akan diperiksa setelah itu pipet 10 cm3 asam asetat tersebut dan diencerkan dalam labu ukur 100 atau 250 cm3. Cara mengencerkan larutan ini adalah sebagai berikut.
Larutan bahan dipipet dengan hati-hati seperti memipet larutan baku sampai melewati tanda batas, ditutup, dikeringkan bagian luarnya, lalu ditandabataskan. Cairan dalam pipet dipindahkan ke dalam labu ukur dengan cara pipet dipegang tegak lurus dan labu dimiringkan pada kedudukan 45 º. Biarkan cairan mengalir sampai semua turun dan biarkan pipet pada posisi semula selama 30 detik. Bilas bagian pinggir labu yang terkena aliran cairan bahan tadi lalu isi labu sampai hampir tanda batas. Keringkan labu bagian dalam atas dari labu. Tanda bataskan labu dengan cara meneteskan air dari pipet tetes yang bagian luarnya kering ke atas larutan. Tutup labu dan aduk-aduk campuran dengan cara pegang tutup labu dengan jari tangan dan ujung labu yang lain diletakan pada tangan. Gerak-gerakkan tangan turun naik sebanyak 10 kali maka larutahn baku primer siap untuk digunakan.
• Jika bahan berbentuk padat
Timbang gelas kimia kecil yang kering lalu tambahkan zat yang akan ditentukan sebanyak ± 5 gram (misalnya soda kue)lalu dilarutkan dalam labu ukur 100 atau 250 cm3 dan dilakukan seperti membuat larutan baku primer.
2. Tahap kedua melakukan titrasi untuk penentuan konsentrasi dari larutan yang telah dibuat
• Siapkan alat-alat untuk titrasi dan bilas alat ukurnya dengan larutan yang sesuai. (buret dengan larutan baku sekunder dan pipet dengan larutan bahan yang telah disiapkan di atas)
• Isi buret dengan larutan baku sekunder ingat semua bagian buret harus terisi penuh.
• Pipet 25 cm3 larutan bahan yang telah disiapkan di atas, teteskan larutan indikator, lalu titrasi dengan larutan baku sekunder NaOH sampai terjadi perubahan warna.

Pembuatan Perak nitrat (AgNO3)


Perak nitrat merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia AgNO3. Senyawa ini adalah prekursor serbaguna untuk banyak senyawa perak lainnya, seperti yang digunakan dalam fotografi. Hal ini jauh lebih sensitif terhadap cahaya dari halida. Hal ini pernah disebut lunar kaustik karena perak disebut luna oleh para ahli alkimia kuno, karena mereka percaya perak yang dikaitkan dengan bulan [1].Penemuan
Albertus Magnus, pada abad ke-13, didokumentasikan kemampuan asam nitrat untuk emas dan perak yang terpisah dengan melarutkan perak. [3] Magnus mencatat bahwa solusi yang dihasilkan dari nitrat perak bisa menghitamkan kulit. Nama umum yang pada saat itu adalah perak asam nitrat.[Sunting]Synthesis
Perak nitrat dapat dibuat dengan perak bereaksi, seperti emas perak atau foil perak, dengan asam nitrat, menghasilkan perak nitrat, air, dan oksida nitrogen.

    3 Ag + 4 HNO3 → 3 AgNO3 + 2 H2O + NO
    3 Ag + 6 HNO3 → 3 AgNO3 + 3 + 3 H2O NO2
    dll
Ini dilakukan di bawah lemari asam karena oksida nitrogen beracun (s) berevolusi selama reaksi. [4][Sunting] Reaksi
Reaksi khas dengan perak nitrat adalah untuk menangguhkan batang tembaga dalam larutan perak nitrat dan biarkan selama beberapa jam.
 Para perak nitrat bereaksi dengan tembaga untuk membentuk kristal mirip rambut dari logam perak dan solusi biru nitrat tembaga:

    2 AgNO3 + Cu → Cu (NO3) 2 + 2 Ag
Perak nitrat juga terurai bila dipanaskan:

    2 AgNO3 → 2 Ag + O2 + 2 NO2
Logam yang paling nitrat termal terurai menjadi oksida masing-masing, tetapi oksida perak terurai pada suhu lebih rendah dari perak nitrat, sehingga penguraian hasil perak nitrat perak unsur sebagai gantinya.[Sunting] Penggunaan[Sunting] Prekursor untuk senyawa perak lainnya
Perak nitrat adalah garam paling mahal dari perak, ia menawarkan beberapa keuntungan lainnya juga.
 Ini adalah non-higroskopis, berbeda dengan fluoroborate perak dan perklorat perak. Hal ini relatif stabil terhadap cahaya. Akhirnya, larut dalam pelarut banyak, termasuk air. Nitrat dapat dengan mudah digantikan oleh ligan lain, rendering AgNO3 serbaguna. Pengobatan dengan solusi ion halida memberikan endapan AgX (X = Cl, Br, I). Ketika membuat film fotografi, perak nitrat diobati dengan garam halida natrium atau kalium untuk membentuk perak halida tidak larut di situ di fotografi gelatin, yang kemudian diterapkan pada strip tri-asetat atau polyester.Demikian pula, perak nitrat digunakan untuk menyiapkan beberapa perak berbasis bahan peledak, seperti marah, azida, atau acetylide, melalui reaksi presipitasi.
Pengobatan perak nitrat dengan basis memberi oksida perak abu-abu gelap: [5]

    2 AgNO3 + 2 NaOH → Ag2O + 2 NaNO3 + H2O



Standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl merupakan titrasi yang termasuk dalam presipitimetri jenis argentometri. Reaksi yang terjadi adalah:
AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
Larutan AgNO3 dan larutan NaCl, pada awalnya masing-masing merupakan larutan yang jernih dan tidak berwarna. Ketika NaCl ditambah dengan garam natrium bikarbonat yang berwarna putih, larutan tetap jernih tidak berwarna, dan garam tersebut larut dalam larutan. Penambahan garam ini dimaksudkan agar pH larutan tidak terlalu asam ataupun terlalu basa, atau dapat dikatakan garam ini sebagai buffer. Larutan kemudian berubah menjadi kuning mengikuti warna K2CrO4 yang merupakan indikator.
Setelah dititrasi dengan AgNO3,awalnya terbentuk endapan berwarna putih yang merupakan AgCl. Ketika NaCl sudah habis bereaksi dengan AgNO3, sementara jumlah AgNO3 masih ada, maka AgNO3 kemudian bereaksi dengan indikator K2CrO4 membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna krem.
 Dalam titrasi ini, titrasi perlu dilakukan secara cepat dan pengocokan harus juga dilakukan secara kuat agar Ag+ tidak teroksidasi menjadi AgO yang menyebabkan titik akhir titrasi menjadi sulit tercapai.
Sedangkan pada titrasi sampel merupakan titrasi yang menggunakan metode Fajans. Dalam titrasi ini digunakan indikator Eosin karena indikator ini memiliki trayek pH antara 2 – 8 dan eosin digunakan dalam titrasi untuk anion yang berupa Br-, I-, atau SCN-. Selain itu, asam cuka digunakan untuk menjaga agar pH tidak terlalu tinggi ataupun rendah, karena indikator adsorpsi bersifat asam lemah yang tidak dapat digunakan dalam keadaan larutan yang terlalu asam.
Dalam titrasi perubahan warna yang terjadi adalah pada awalnya larutan sampel yang ditambah dengan asam cuka, akuades dan asam cuka tetap tidak berwarna.  Ketika ditambahkan dengan amilum, larutan menjadi sedikit keruh karena pengaruh suspensi amilum. Dan ketika ditambah dengan eosin yang berwarna merah, larutan menjadi berwarna kuning.
Saat dititrasi menggunakan AgNO3larutan makin lama makin mengental akibat terbentuknya koloid. Koloid ini terbentuk karena reaksi antara ion X-dalam sampel dengan Ag+. Kemudian lama-kelamaan warnanya berubah dari kuning menjadi merah muda akibat dari penyerapan ion Fl- oleh kelebihan ion Ag+dalam koloid.

2. Titrasi Argentometri
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi Argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan. (Al.Underwood,1992).
Berdasarkan indicator yang dipergunakan untuk menentukan titik akhir, argentometri dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
a. Cara Mohr (1856) : indicator K2CrO4, titrant adalah AgNO3. Terutama untuk menentukan garam klorida dengan titrasi langsung atau menentukan garam perak dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan baku NaCl berlebih. pH harus diatur agar tidak terlalu asam maupun terlalu basa (berada diantara 6-10)

CARA MOhR
Dalam titrimetri, analat (Air Keran) direaksikan dengan suatu bahan lain (AgNO3) yang diketahui / dapat diketahui jumlah molnya dengan tepat. Bahan (titrant) yang saya gunakan adalah berupa larutan AgNO3 dengan konsentrasi 0,05 M.
Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu sampel (air keran + K2CrO4) ditambah larutan AgNO3 dari buret sedikit demi sedikit, sampai kedua zat (sampel dan AgNO3) tepat menjadi ekivalen satu sama lain. Pada saat titrant (AgNO3) ditambahkan tepat ekivalen, maka penambahan titrant (AgNO3) harus segera dihentikan, saat itu dinamakan titik akhir titrasi.
Tidak semua reaksi dapat digunakan sebagai reaksi titrasi, untuk itu reaksi harus memenuhi syarat-syaratnya, yakni:
1. Berlangsung sempurna, tunggal, dan menurut pesamaan yang jelas (dasar teoritis)
2. Tepat dan reversible (dasar praktis)
3. Ada penunjuk akhir titrasi (indicator)
4. Larutan baku.
Titrasi yang saya lakukan adalah titrasi Argentometri yakni titrasi yang menggunakan AgNO3. Argentometri dimana terbentuk endapan dibedakan menjadi tiga macam cara berdasarkan indikator yang dipakai untuk penentuan titik akhir. Yaitu cara Mohr, cara Volhard, dan Cara Fajans. Dari tiga cara tersebut disini saya menggunakan cara Mohr, sebab cara ini yang tepat untuk menentukan kadar Cl- dalam air keran. Pada cara ini menggunakan idikator K2CrO4 dengan titraant AgNO3.
Pada percobaan, indikator (K2CrO4) menyebabkan terjadinya reaksi pada titik akhir dengan titrant (AgNO3) sehingga terbentuk endapan yang berwarna merah-bata, yang menunjukan titik akhir karena warnanya berbeda dari warna endapan analat dengan Ag+.
Pada analisa Cl- mula-mula terjadi reaksi:
Ag+ + Cl- AgCl
Sedang pada titik akhir, titran juga bereaksi menurut reaksi:
2Ag+ + CrO4- Ag2CrO4-

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More