Unsur-Unsur Golongan Alkali. Unsur-unsur
golongan IA disebut juga logam alkali. Unsur-unsur alkali merupakan
logam yang sangat reaktif. Kereaktifan unsur alkali disebabkan kemudahan
melepaskan elektron valensi pada kulit ns1 membentuk senyawa
dengan bilangan oksidasi +1. Oleh sebab itu, unsur-unsur logam alkali
tidak ditemukan sebagai logam bebas di alam, melainkan berada dalam
bentuk senyawa.
1. Kelimpahan Unsur Logam Alkali di Alam. Sumber utama logam alkali adalah
air laut. Air laut merupakan larutan garam-garam alkali dan alkali
tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air laut diuapkan,
garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air laut,
sumber utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang
ditambang dari dalam tanah, seperti halit (NaCl), silvit (KCl), dan
karnalit (KCl.MgCl.H2O). Mineral-mineral ini banyak ditemukan di berbagai belahan bumi.
Tabel 3.7 Mineral Utama Logam Alkali
Tabel 3.7 Mineral Utama Logam Alkali
Unsur |
Sumber Utama
|
Litium | Spodumen, LiAl(Si2O6) |
Natrium | NaCl |
Kalium | KCl |
Rubidium | Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3 |
Cesium | Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O |
Pembentukan
mineral Logam Alkali tersebut melalui proses yang lama. Mineral Logam
Alkali berasal dari air laut yang menguap dan garam-garam terlarut
mengendap sebagai mineral. Kemudian, secara perlahan mineral Logam
Alkali tersebut tertimbun oleh debu dan tanah sehingga banyak ditemukan
tidak jauh dari pantai. Logam alkali lain diperoleh dari mineral
aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk spodumen, LiAl(SiO3)2. Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit yang sangat jarang, CsAl(SiO3)2.H2O. Fransium bersifat radioaktif.
2. Sifat-Sifat Unsur Logam Alkali. Unsur-unsur
logam alkali semuanya logam yang sangat reaktif dengan sifat-sifat
fisika ditunjukkan pada Tabel 3.8. Logam alkali sangat reaktif dalam
air. Oleh karena tangan kita mengandung air, logam alkali tidak boleh
disentuh langsung oleh tangan. Tabel 3.8 Sifat-Sifat Fisika Logam Alkali
Sifat Sifat | Li | Na | K | Rb | Cs |
Titik leleh (°C) | 181 | 97,8 | 63,6 | 38,9 | 28,4 |
Titik didih (°C) | 1347 | 883 | 774 | 688 | 678 |
Massa jenis (g cm–3) | 0,53 | 0,97 | 0,86 | 1,53 | 1,88 |
Keelektronegatifan | 1,0 | 0,9 | 0,8 | 0,8 | 0,7 |
Jari-jari ion ( ) | 0,9 | 1,7 | 1,5 | 1,67 | 1,8 |
Semua
unsur golongan IA berwarna putih keperakan berupa logam padat, kecuali
cesium berwujud cair pada suhu kamar. Logam alkali Natrium merupakan
logam lunak dan dapat dipotong dengan pisau. Logam alkali Kalium lebih
lunak dari natrium. Pada Tabel 3.8 tampak bahwa logam litium, natrium,
dan kalium mempunyai massa jenis kurang dari 1,0 g cm–3.
Akibatnya, logam tersebut terapung dalam air (Gambar 3.12a). Akan
tetapi, ketiga logam ini sangat reaktif terhadap air dan reaksinya
bersifat eksplosif disertai nyala.
Gambar
3.12 (a) Logam litium terapung di air karena massa jenisnya lebih kecil
dari air. (b) Logam natrium harus disimpan dalam minyak tanah.
Sifat-sifat
fisika logam alkali seperti lunak dengan titik leleh rendah menjadi
petunjuk bahwa ikatan logam antaratom dalam alkali sangat lemah. Ini
akibat jari-jari atom logam alkali relatif besar dibandingkan
unsur-unsur lain dalam satu periode. Penurunan titik leleh dari logam
alkali litium ke cesium disebabkan oleh jari-jari atom yang makin besar
sehingga mengurangi kekuatan ikatan antaratom logam. Logam-logam alkali
merupakan reduktor paling kuat, seperti ditunjukkan oleh potensial
reduksi standar yang negatif.
Tabel 3.9 Potensial Reduksi Standar Logam Alkali
Tabel 3.9 Potensial Reduksi Standar Logam Alkali
Logam Alkali | Li | Na | K | Rb | Cs |
Potensial reduksi (V) | –3,05 | –2,71 | –2,93 | –2,99 | –3,02 |
Keelektronegatifan
logam alkali pada umumnya rendah (cesium paling rendah), yang berarti
logam tersebut cenderung membentuk kation. Sifat logam alkali ini juga
didukung oleh energi ionisasi pertama yang rendah, sedangkan energi
ionisasi kedua sangat tinggi sehingga hanya ion dengan biloks +1 yang
dapat dibentuk oleh logam alkali. Semua logam alkali dapat bereaksi
dengan air. Reaksi logam alkali melibatkan pergantian hidrogen dari air
oleh logam membentuk suatu basa kuat disertai pelepasan gas hidrogen.
2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)
Kereaktifan
logam alkali terhadap air menjadi sangat kuat dari atas ke bawah dalam
tabel periodik. Sepotong logam litium jika dimasukkan ke dalam air akan
bergerak di sekitar permukaan air disertai pelepasan gas H2.
Logam alkali Kalium bereaksi sangat dahsyat disertai ledakan dan nyala
api berwarna ungu. Dalam udara terbuka, logam alkali bereaksi dengan
oksigen membentuk oksida. Logam alkali Litium membentuk Li2O, natrium membentuk Na2O, tetapi produk yang dominan adalah natrium peroksida (Na2O2). Jika kalium dibakar dengan oksigen, produk dominan adalah kalium superoksida (K2O), suatu senyawa berwarna kuning-jingga. Oksida ini merupakan senyawa ion dari ion K+ dan ion O2–.
Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk garam halida. Pada suhu tinggi, logam alkali bereaksi dengan hidrogen membentuk
senyawa hidrida, seperti LiH dan NaH. Di udara terbuka, litium dapat
bereaksi dengan gas nitrogen, sedangkan logam lainnya tidak dapat
bereaksi. Jika logam alkali atau senyawanya dibakar dalam nyala bunsen,
akan tampak warna yang khas untuk setiap logam alkali. Warna-warna
tersebut menjadi petunjuk adanya logam alkali di dalam suatu sampel.
Jika muatan listrik dilewatkan ke dalam uap natrium akan terpancar sinar
kuning yang terang. Oleh karena nyalanya yang terang, uap natrium
dipakai sebagai pengisi lampu penerang jalan raya atau kendaraan.
Disamping itu, nyala lampu natrium dapat menembus kabut.
3. Pembuatan dan Kegunaan Unsur Logam Alkali. Logam
alkali natrium dan litium dibuat dengan cara elektrolisis lelehan
garamnya. Logam alkali natrium kali pertama dibuat pada tahun 1807 oleh
Humpry Davy melalui elektrolisis lelehan NaOH. Cara ini merupakan metode
pembuatan logam natrium di industri (lihat Gambar 3.14).
Gambar 3.14 Perangkat elektrolisis lelehan NaCl pada pembuatan logam Alkali
Oleh karena elektrolisis di atas diperlukan suhu tinggi sekitar 800°C untuk melelehkan garam NaCl maka untuk menurunkan suhu titik lelehnya bahan baku dicampur CaCl2 membentuk campuran NaCl–CaCl2. Penambahan CaCl2
ke dalam NaCl dapat menurunkan titik leleh NaCl hingga sekitar 580°C.
Demikian juga logam alkali litium diperoleh dari elektrolisis lelehan
campuran LiCl–KCl. Logam alkali Kalium lebih mudah dibuat melalui
reduksi kimia daripada melalui elektrolisis KCl. Secara komersial,
lelehan KCl direaksikan dengan logam natrium pada 870°C, persamaan
reaksinya:
Na(l) + KCl(l)→NaCl(l) + K(g)
Uap kalium meninggalkan reaktor yang selanjutnya dikondensasi. Sejumlah besar natrium digunakan dalam pembuatan senyawa Na2O2dan NaNH2.
Oleh karena natrium merupakan zat pereduksi kuat, logam natrium sering
digunakan pada pembuatan logam lain seperti titan dan sintesis beberapa
senyawa organik.
Gambar 3.15 Model paduan logam Li–Al Identifikasikan oleh Anda mana logam litium dan yang mana logam aluminium.
Logam
penting lainnya adalah litium, berguna sebagai paduan Li–Al. Paduan
logam alkali ini sangat ringan sehingga banyak digunakan untuk membuat
kerangka pesawat terbang dan material lainnya. Kegunaan dari logam
alkali litium adalah sebagai anode pada baterai. Hal ini dimungkinkan
karena litium memiliki massa jenis rendah dan potensial reduksi
standarnya sangat negatif. Sejumlah kecil kalium diproduksi untuk
membuat K2O yang digunakan dalam masker gas dengan sistem
tertutup (lihat Gambar 3.16). Kelebihan dari masker ini adalah uap hasil
pernapasan (CO2 + H2O) bereaksi dengan superoksida menghasilkan gas oksigen.
4K2O(s) + 2H2O(l) → 4KOH(s) + 3O2(g)
Kalium hidroksida yang dihasilkan dalam reaksi ini mengikat karbon dioksida dari hasil pernapasan.
KOH(s) + CO2(g) → KHCO3(s)
KOH(s) + CO2(g) → KHCO3(s)
4. Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Alkali. Senyawa
alkali banyak dimanfaatkan, terutama dalam industri dan rumah tangga.
Beberapa kegunaan senyawa alkali dijabarkan dalam Tabel 3.10.
Gambar 3.16 Masker K2O dengan sistem Tertutup
Tabel 3.10 Kegunaan Senyawa Alkali
Tabel 3.10 Kegunaan Senyawa Alkali
Sifat |
Kegunaan
|
Li2CO3 | Produksi aluminium |
Pembuatan LiOH | |
LiOH | Pabrik sabun litium untuk pelumas |
LiH | Pereduksi pada sintetis organik |
Pembuatan antihistamin dan obat-obatan | |
NaCl | Sumber Na dan NaCl |
Bumbu, dan penyedap makanan | |
Pabrik sabun (mengendapkan sabun dari campuran reaksi) | |
NaOH | Industri pulp dan kertas |
Ekstraksi oksida aluminium | |
Pabrik rayon viskosa | |
Pemurnian minyak bumi | |
Na2CO3 | Pabrik sabun |
Pabrik gelas | |
Digunakan dalam detergen dan softener | |
Na2O2 | Pemutih tekstil |
NaNH2 | Pembuatan celupan indigo untuk blue jeans denim |
KCl | Pupuk |
KOH | Pabrik sabun lunak |
K2CO3 | Pabrik gelas |
KNO3 | Pupuk dan bahan peledak |
Litium
karbonat adalah garam yang kurang larut, diperoleh dari pengolahan
bijih litium. Garam ini digunakan untuk membuat LiOH. Kalsium hidroksida
bereaksi dengan litium karbonat mengendapkan kalsium karbonat, dan
meninggalkan larutan LiOH.
Contoh Pembuatan Unsur Alkali
Tunjukkan dengan persamaan kimia, bagaimana KNO3 (kalium nitrat) dapat dibuat dari KCl (kalium klorida) dan asam nitrat dalam dua tahap.
Jawab
Kalium hidroksida dibuat secara komersial dari kalium klorida dengan cara elektrolisis larutannya.
2 KCl(aq) + 2 H2O(l)→2KOH (aq) + H2(g) + Cl2(g)
Jika larutan kalium hidroksida dari hasil elektrolisis dinetralkan dengan asam nitrat:
KOH(aq) + HNO3(aq)→ KNO3(aq) + H2O(l)
Ca(OH)2(aq) + Li2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2LiOH(aq)
LiOH digunakan pada pabrik sabun litium untuk pelumas. Natrium klorida merupakan sumber logam natrium dan bahan baku senyawa natrium lainnya. Senyawa NaOH diproduksi melalui elektrolisis larutan natrium klorida. Reaksi total sel elektrolisis adalah
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)+ Cl2(g)
Jawab
Kalium hidroksida dibuat secara komersial dari kalium klorida dengan cara elektrolisis larutannya.
2 KCl(aq) + 2 H2O(l)→2KOH (aq) + H2(g) + Cl2(g)
Jika larutan kalium hidroksida dari hasil elektrolisis dinetralkan dengan asam nitrat:
KOH(aq) + HNO3(aq)→ KNO3(aq) + H2O(l)
Ca(OH)2(aq) + Li2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2LiOH(aq)
LiOH digunakan pada pabrik sabun litium untuk pelumas. Natrium klorida merupakan sumber logam natrium dan bahan baku senyawa natrium lainnya. Senyawa NaOH diproduksi melalui elektrolisis larutan natrium klorida. Reaksi total sel elektrolisis adalah
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)+ Cl2(g)
Natrium
hidroksida merupakan basa kuat dan memiliki banyak aplikasi penting
dalam proses kimia. Sejumlah besar NaOH digunakan untuk membuat kertas,
memisahkan aluminium oksida, dan penyulingan minyak bumi. Senyawa Na2CO3 (soda ash) dipakai pada pembuatan gelas. Senyawa Na2CO3.10H2O
dipakai sebagai pelunak air sadah yang ditambahkan ke dalam pembuatan
sabun. Natrium karbonat dibuat melalui proses solvay, yaitu metode
pembuatan Na2CO3 dari NaCl, NH3, dan CO2. Dalam proses solvay: NH3dilarutkan ke dalam larutan jenuh NaCl, kemudian gas CO2 dihembuskan ke dalam larutan hingga terbentuk endapan NaHCO3 (baking soda). Reaksi total:
NH3(g) + NaCl(aq) + CO2(g) → NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
Endapan NaHCO3 disaring, dicuci, kemudian dipanaskan sekitar 175°C, dan NaHCO3 terurai menjadi natrium karbonat.
2NaHCO3(s)⎯Δ⎯→ Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(l)
Kalium
klorida merupakan senyawa kalium penting. Lebih dari 90% KCl digunakan
dalam pupuk, sebab ion kalium berfungsi sebagai nutrien bagi tanaman.
Secara berkala, KCl digunakan untuk membuat kalium dan senyawa kalium
yang lain. Kalium hidroksida diperoleh dari elektrolisis larutan KCl.
0 komentar:
Posting Komentar