1 1.
Pengertian Tabzir
Kata
tabzir berasal dari kata bahasa arab yaitu bazara,yubaziru tabzir yang artinya
pemborosan. Secara istilah tabzir adalah membelanjakan/mengeluarkan harta benda
yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan Allah. Sifat tabzir ini timbul
karena adanya dorongan nafsu dari setan dan biasanya untuk hal-hal
yang tidak disenangi
oleh Allah serta ingin dipuji oleh orang lain.
2.
Hal-hal yang Termasuk Tabzir
Selama
manusia masih hidup berarti ia masih memerlukan makan, minum, berpakaian, dan
kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi agar tetap bisa bertahan hidup. Bagi sebagian
orang, untuk memenuhi kebutuhannya ia harus bekerja siang dan malam membanting
tulang itupun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, ada juga sebagian
masyarakat yang tidak kebutuhan dasar saja yang terpenuhi tetapi kebutuhan
sekunder atau bahkan kebutuhan mewah bisa terpenuhi.
Bila
manusia menuruti seluruh keinginannya pastilah ia akan menjadi orang yang slalu
merasa kurang dan terjebak pada kesenangan sesaat.
Berikut
adalah beberapa tindakan yang tergolong sebagai perbuatan tabzir, yaitu :
- Membantu orang lain dalam kemaksiatan. Contoh : Memberi sumbangan kepada orang untuk meminum-minuman keras
- Mengkonsumsi makanan/minuman yg tidak ada manfaatnya dan justru membahayakan bagi jiwa dan raga. misal : Rokok
- Orang yang bersodakoh tetapi tidak ikhlas
- Merayakan Hari Raya lebaran dengan berlebihan
- Merayakan pesta pernikahan dengan berlebihan tidak sesuai dengan syari'at
2. Akibat
dari Perbuatan Tabzir
Setiap
aturan yang telah Allah buat untuk Hamba-Nya sudah pasti mengandung
hikmah/manfaat bagi hamba-Nya, begitupun larangan terhadap perbuatan tabzir(
boros ). Berikut beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari perbuatan tabzir,
yaitu :
- Mendapat murka Allah
- Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah
- Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat
- Mendapat cacian dari orang lain
B.
Bentuk-Bentuk Sikap Tabzir
Adapun
bentuk-bentuk perbuatan yang menjurus ke sikap tabzir di antaranya
adalah :
- Menganggap kemewahan hidup di dunia sebagai suatu kesenangan dan kebahagiaan dan berusaha meraihnya tanpa mempedulikan ketentuan agama.
- Mencari kekayaan yang berlimpah dengan segala cara dengan jalan yang tidak wajar dan dilarang agama, sehingga menimbulkan kecurangan, kejahatan dan penipuan yang merugikan pihak lain.
- Membelanjakan harta yang dimiliki secara boros tanpa memperhitungkan azas manfaat dan mudaratnya. Sementara larangan berlaku boros bertujuan supaya setiap muslim dapat mengatur pengeluaran sesuai keperluan.
- Kikir dalam membelanjakan harta untuk berbuat kebajikan, seperti wakaf, infaq ataupun sedekah.
Sehubungan
dengan hal ini Allah Swt. berfiman dalam surat al-Furqan ayat 67, sebagai
berikut :
وَالَّذِينَإِذَاأَنفَقُوالَمْيُسْرِفُواوَلَمْيَقْتُرُواوَكَانَبَيْنَذَلِكَقَوَاماً
Artinya
: Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang
apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir,
di antara keduanya secara wajar.
Kemudian
Rasulullah Saw. menegaskan bahwa, sikap boros atau tabzir tidak saja dalam hal
makan atau minum, akan tetapi juga dalam beribadah, sebagaimana sabdanya :
راىرسولاللهصلىاللهعليهوسلمرجلايتوضأفقاللاتسرفلاتسرفُ
Artinya
: Rasulullah Saw. telah melihat seorang laki-laki berwudhu', lalu beliau
bersabda "Jangan kamu berlebih-lebihan. Jangan kamu berlebih-lebihan"
(HR. Ibnu Majah dari Ibnu Umar).
Allah
menegaskan bahwa, orang yang berlaku boros adalah saudara syaitan, karena
sama-sama ingkar terhadap nikmat Allah Swt. Ungkapan ini merupakan celaan
terhadap orang-orang yang boros. Menghambur-hamburkan kekayaan di luar perintah
Allah, memperturutkan godaan syaitan. Allah berfirman :
إِنَّالْمُبَذِّرِينَكَانُواْإِخْوَانَالشَّيَاطِينِوَكَانَالشَّيْطَانُلِرَبِّهِكَفُوراً
Artinya
: Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan
setan itu sangat ingkar kepada Tuhan-nya. (al-Isra' : 27).
C.
Nilai Negatif Sikap Tabzir
Sebagaimana
dijelaskan di atas bahwa, sikap tabzir dipicu oleh sikap pamer dan sikap
sombong, di mana kedua sifat itu menyebabkan kehancuran pada diri sendiri,
karena tidak memiliki kontrol pribadi dan sosial. Jika diri sudah lepas kontrol,
maka akan menimbulkan sikapboros.
Sikap mendambakan kemewahan dunia semata, yang ditimbulkan oleh sifat pamer dan sombong merupakan tabiat buruk yang harus dihindari. Allah telah memberikan isyarat dalam al-Qur'an, bahwa akibat kesombongan dan kecongkakkan, Qarun beserta harta kekayaannya yang menjadi kebanggaan dan keangkuhannya dibenamkan oleh Allah ke dalam perut bumi. Hal ini memberikan peringatan kepada umat sesudahnya bahwa, ternyata harta yang tidak diridhai Allah tidak memperoleh manfaat.
D. Upaya Menghindari Sikap Tabzir
Supaya umat manusia terhindar dari sikap tabzir, Islam melalui risalah yang dibawa oleh Rasulullah Saw. telah memberikan batas-batasan dan ketentuan dalam segala aspek kehidupan umatnya, termasuk dalam hal makan, berpakaian ataupun dalam beribadah. Di antara ketentuan itu adalah :
Sikap mendambakan kemewahan dunia semata, yang ditimbulkan oleh sifat pamer dan sombong merupakan tabiat buruk yang harus dihindari. Allah telah memberikan isyarat dalam al-Qur'an, bahwa akibat kesombongan dan kecongkakkan, Qarun beserta harta kekayaannya yang menjadi kebanggaan dan keangkuhannya dibenamkan oleh Allah ke dalam perut bumi. Hal ini memberikan peringatan kepada umat sesudahnya bahwa, ternyata harta yang tidak diridhai Allah tidak memperoleh manfaat.
D. Upaya Menghindari Sikap Tabzir
Supaya umat manusia terhindar dari sikap tabzir, Islam melalui risalah yang dibawa oleh Rasulullah Saw. telah memberikan batas-batasan dan ketentuan dalam segala aspek kehidupan umatnya, termasuk dalam hal makan, berpakaian ataupun dalam beribadah. Di antara ketentuan itu adalah :
- Islam melarang makan dan minum, berpakaian, berhias ataupun dalam bersedekah secara berlebihan.
- Islam menganjurkan hidup sederhana, yang dimaksud sederhana di sini bukan berarti harus hidup melarat, tetapi sederhana sekedar mencukupi kebutuhan yang diperlukan tanpa berlebihan dan sewajarnya.
- Islam melarang bersikap sombong dengan menzalimi diri sendiri ataupun orang lain, karena menyebabkan kesengsaraan.
Setiap
yang dilarang dalam Islam sudah tentu mengandung mudarat yang dapat merugikan
kehidupan manusia. Sementara setiap suruhan sudah pasti juga memiliki manfaat
yang akan menguntungkan bagi keselamatan hidup.
Orang yang mau menerima dan mengamalkan secara baik nasehat yang benar hanyalah orang-orang yang sabar dan tekun, termasuk di dalamnya orang yang patuh melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, akan menerima dengan baik dan ikhlas apa yang telah ditentukan Allah terhadapnya.
Orang yang mau menerima dan mengamalkan secara baik nasehat yang benar hanyalah orang-orang yang sabar dan tekun, termasuk di dalamnya orang yang patuh melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, akan menerima dengan baik dan ikhlas apa yang telah ditentukan Allah terhadapnya.
Kiat-kiat untuk
menjauhi perilaku berlebihan adalah sebagai berikut :
1).
Hemat dan tepat dalam menggunakan harta (efektif dan efisien).
2).
Menabung untuk masa depan.
3).
Bersedekah dan menunaikan zakat bila sudah sampai nisabnya.
4).
Memberikan bantuan kepada musafir (orang yang dalam perjalanan) untuk tujuan
yang diridai Allah, yaitu berupa bantuan dan pertolongan agar tujuannya
tercapai.
5).
Mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih sayang, bersikap sopan, dan
membantu meringankan penderitaan kaum duafa.
6).
Mengadakan kegiatan amal saleh seperti membiayai anak asuh, lanjut usia, dan
prasejahtera.
Pola hidup
sederhana memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1).
Terhindar dari sifat-sifat buruk,seperti rakus, iri hati, kikir, dan sombong.
2).
Bersikap konomis dan membiasakan diri menabung demi kepentingan yang lebih
besar dan bermanfaat di masa depan.
3).
Terhindar dari kemiskinan karena pola hidup sederhana dapat menghindari
kekurangan dan terbiasa merasa cukup sehingga bisa berbagi dengan orang lain
atau kaum duafa.
4).
Disukai banyak orang karena ia tidak akan menyakiti atau menyinggung perasaan
orang lain dengan gaya dan sikap hidupnya. Orang kaya yang rendah hati dan
bersikap sederhana akan dipandang sebagai orang yang mulia di dalam masyarakat,
sebaliknya orang yang kaya,tetapi kikir dan sombong pasti
akan dijauhi karena sikapnya terhadap orang lain akan
menjadi negative.
3 komentar:
kok gak bisa di copy sih?
minta yang bisa di copy doong!!!
thank nice infonya, kunjungi http://bit.ly/2Q6jYve
Terima kasih atas bantuannya
Posting Komentar